Payakumbuh, SUMATRALINE --- Mega Gebyar Vaksinasi yang dilaksanakan Pemerintah Kota Payakumbuh terus diserbu oleh masyarakat demi mendapatkan hak mereka untuk divaksin Covid-19. Tenaga kesehatan tampak sibuk melayani masyarakat yang sudah mengantri sejak pagi, Jumat (23/7).

Dalam waktu kurang dari dua jam saja, sudah ada lebih dari 100 nomor antrian untuk masing-masing stand puskesmas didapatkan warga dari kelompok lansia, pekerja publik, remaja, hingga ibu rumah tangga.

Vaksinasi untuk dua hari kedepan ini, dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh di tiga tempat. Pertama di Halaman Balai Kota Payakumbuh dengan pelaksana Puskesmas Parit Rantang, Air Tabit, Padang Karambia, dan Tiakar.

Sementara untuk di Kantor Camat Payakumbuh Barat dilaksanakan oleh Puskesmas Ibuh dan Payolansek, serta di Kantor Camat Payakumbuh Utara dilaksanakan oleh Puskesmas Tarok dan Lampasi.

Di tiga titik tersebut, capaian vaksinasi mencapai angka lebih dari 1000 dosis. Pelaksanaan di balai kota berakhir pukul 15.00 WIB, di kantor Camat Payakumbuh Barat dan Payakumbuh Utara masih berlangsung hingga sore, dan tim tenaga kesehatan dari puskesmas dibagi menjadi dua shift, secara keseluruhan diprediksi berada diatas angka 1500 dosis.

Wali Kota Riza Falepi mengungkapkan rasa bahagia sekaligus apresiasi atas antusias yang tinggi dari masyarakat mengikuti vaksinasi. Menurutnya, bila vaksinasi berjalan lancar hingga mencapai target lebih dari 70 persen warga Payakumbuh, maka bukan tak mungkin herd immunity dapat diraih dalam waktu dekat.

"Luar biasa, antusias masyarakat kita sangat tinggi. Memang vaksin tak menjamin kebal dari terpapar Covid-19. Tetapi bila sudah divaksin, maka dampak Covid-19 kepada tubuh kita tidak akan separah yang belum pernah divaksin," kata Riza.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal didampingi Kabid Kesmas dan P3 Fatma Nelly, vaksin yang disediakan untuk masing-masing puskesmas dalam pelaksanaan satu hari ini saja sekitar labih dari 200 dosis.

"Selagi vaksin masih ada, maka kita terus bekerja. Sekarang tantangannya ada pada pemerintah provinsi dan pusat, apakah bisa memenuhi kebutuhan yang kita minta. Partisipasi masyarakat luar biasa dan kita sanggup melaksanakan suntikan sebanyak 3000 dosis perhari," kata kadis yang akrab disapa Dokter Bek itu. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top