Padang-sumateraline.com- Guna memastikan tidak adanya penularan Covid-19, BPBD Sumbar melakukan Swab bagi seluruh calon Peserta  Bimbingan Teknis (Bimtek) Hitungan Cepat  Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna)  angkatan ke VI , Selasa (22/9/2021).

Tes Swab sebagai syarat peserta untuk bisa mengikuti bimtek di Basko Hotel. Seluruh peserta yang datang langsung mengisi daftar peserta  dan ikuti  tes swab oleh Tim yang telah ditunjuk. 

Disampaikan, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Suryadi E, Rapid tes ini merupakan syarat untuk kegiatan ini sebagai antisipasi penularan Covid-19.

Pria yang akrab dengan jurnalis ini melanjutkan, acara Bimtek Jitu PasNa ini diikuti sebanyak 115 peserta,  dimana 20 peserta dari Jurnalis peduli bencana dan 95 orang dari relawan Penanggulangan Bencana kelurahan.

" Sebanyak 115 peserta  yang mengikuti Bimtek Jitu Pasna ini harus ikuti  tes swab , sebagai syarat peserta karena saat ini masih terjadi Pandemi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19," tegas Suryadi. 

Kenapa ini perlu kami lakukan, kami melanjutkan pesan kusus dari Kalaksa Covid Itu memang nyata. Beliau pernah terpapar Covid-19 selama 25 hari.  Maka dari itu, sangat ditekankan sekali dan wajib di test swab, pungkas Suryadi yang akrab disapa bang Os ini.

Kapala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumbar Suryadi meruskan, Sumbar harus menerima dengan keadaan, karena setiap daerah di Sumatera Barat merupakan daerah yang termasuk rawan bencana.

" Pelatihan  atau bimtek ini digelar untuk meningkatkan kapasitas Relawan dalam rangka mengurangi resiko bencana terjadi," pungkas bang Os.

Bimtek memberikan pembelajaran untuk mengkaji pemulihan Pasca bencana dalam kerangka manajemen penanggulangan bencana.

Selanjutnya juga dihadiri, Pusdiklat BNPB Pusat, serta ratusan peserta yang tergabung relawan penanggulangan bencana daerah terdiri dari 93 utusan kelurahan di Kota Padang dan sebanyak18 Orang jurnalis Sumbar peduli bencana.

“Tujuan adalah memberikan gambaran dalam hitung cepat baik dalam kerusakan, kerugian akibat pasca bencana, dengan samakan persepsi pengkajian pasca bencana”,  lanjut Suryadi. (***)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top