Payakumbuh, SUMATERALINE — Terkait perkembangan perekonomian yang sedang terjadi di Sumatera Barat terutama di kota Payakumbuh, dan serta juga agar fluktuasi harga bahan pokok pangan di kota Payakumbuh menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 dapat terjaga, Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh laksanakan Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang bertempat di aula Randang lantai II, kantor walikota Payakumbuh.

Rapat yang dipimpin Sekretaris Daerah diwakili Asisten II bidang pembangunan dan ekonomi Elzadaswarman menghadirkan Narasumber Deputi Bank Indonesia Sumbar Gunawan Wicaksono, kepala bagian Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Datar

Masni Yuletri, kepala BULOG cabang Bukittinggi M. Fakri Firdaus, kepala BPS kota Payakumbuh Desi Febriyanti. Selasa (7/12).

Atas digelarnya rapat TPID kota Payakumbuh tahun 2021, Asisten II Elzadaswarman menyambut baik atas diselenggarakannya Rakor HLM TPID ini. Asisten II itu mengatakan kegiatan ini sangat strategis yang merupakan wujud sinergi dan komitmen bersama dalam rangka menjaga tingkat inflasi, sebagai salah satu prasyarat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan dan berkeadilan. Sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat kota Payakumbuh.

“Bersama kita fahami, bahwa adanya inflasi dapat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat dan daerah. Bagi masyarakat umum, inflasi menjadi suatu perhatian, karena inflasi berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup dan bagi dunia usaha, laju inflasi merupakan faktor yang sangat penting dalam membuat berbagai keputusan”, ucap om Zed sapaan akrabnya.

Om Zed mengutarakan Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus menurun, sehingga berpengaruh terhadap standar hidup masyarakat yang juga mengalami penurunan, dimana yang miskin akan semakin miskin karena efek inflasi yang tinggi. Selanjutnya inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty), bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan, dari pengalaman yang didapat menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Dengan dihadirkannya narasumber langsung dari deputi Bank Indonesia untuk memperlihatkan bagaimana situasi dan inflasi Sumatera Barat terutama di kota Payakumbuh, Om Zed berharap akan dapat berbagi ilmu untuk TPID kota Payakumbuh dalam menjalankan dan menjaga kestabilan ekonomi di daerah.

“Dan juga dengan dihadirkannya narasumber dari Kabupaten Tanah Datar yang akan berbagi pengalamannya kepada kita (kota Payakumbuh),  yang mana TPID Tanah Datar merupakan TPID terbaik di Sumatera Barat,” beber Om Zed.

Lebih lanjut, setelah rapat berlangsung, Masni Yuletri mengatakan kepada media jika Tanah Datar dalam mencapai keberhasilannya telah menerapkan 4K program unggulan yang dibuat, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif. Dimana 4K tersebut dituang kedalam bentuk sebuah roadmap yang menjadi acuan bagi perangkat daerah dalam melaksanakan kegiatannya, yang didukung oleh anggaran APBD.

Menurut Kabag Perekonomian dan SDA Setdako Tanah Datar itu, kota Payakumbuh sebelumnya sudah melaksanakan dan menjalankan atas strategi program 4K yang telah dibuat, akan tetapi mungkin dalam kelengkapan dokumentasi dari kegiatan tersebut masih belum lengkap, karna hasil dari penilaian Kementrian Perekonomian bahwa kota Payakumbuh termasuk kota yang telah melaksanakan pelaporannya sesuai kriteria yang ditetapkan.

“Hanya saja saat ini Pemko Payakumbuh butuh sebuah kolaborasi antar masing-masing kegiatan tersebut harus lebih ditingkatkan lagi dari hulu ke hilirnya,” ungkap Let sapaan akrabnya.

Dengan ditunjuk sebagai narasumber pada kesempatan tersebut, Let sampaikan ucapan terimakasih kepada Pemko Payakumbuh atas undangannya dan semoga kedepannya antara Pemkab Tanah Datar dan Pemko Payakumbuh dapat menjalin kerjasama yang lebih erat lagi.

Let berharap dapat ditindak lanjuti dalam bentuk kerjasama antar daerah, dimana Tanah Datar pada sektor hulu sebagai pemasok dan kota Payakumbuh sektor hilir sebagai pemasar, baik itu akan ditindaklanjuti dalam bentuk MoU antar kedua daerah.

Adapun narasumber lainnya deputi Bank Indonesia Gunawan Wicaksono turut menyampaikan jika suatu daerah ingin perekonomiannya menjadi berkembang dan semakin membaik, maka untuk TIPD nya haruslah dapat melihat dan menerapkan seluruh aspek dalam mendukung hal ini, sehingga tidak ada satupun aspek yang tertinggal agar ekonomi yang tumbuh dan berkembang dapat berjalan dengan lancar,” ungkap Gun.

Sementara kepala BPS Kota Payakumbuh Desi Febriyanti dan kepala BULOG cabang Bukittinggi kompak untuk akan berkomitmen bersama TIPD Kota Payakumbuh untuk menjaga dan dapat membuat perekonomian di Sumatera Barat terutama di kota Payakumbuh dapat tumbuh dan berkembang setelah pandemi melanda. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top