Limapuluh Kota, SUMATRALINE --- Tak sampai sebulan, pasca dikukuhkan Bupati Lima Puluh Kota pada Desember 2021 lalu, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lima Puluh Kota langsung tancap gas. Di bawah kepemimpinan ketuanya Nevi Safaruddin, Dekranasda Lima Puluh Kota langsung menyikapi terpilihnya Sumatera Barat oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai destinasi wisata prioritas nasional. 

Situasi yang bakal berimbas kepada ekonomi daerah tersebut, membuat Dekranasda Limapuluh Kota menyiapkan diri untuk mengangkat level produk seni kerajinan lokal untuk menjadi souvenir khas Ranah Minang (Sumatera Barat) di tingkat daerah, nasional dan berpotensi ekspor. Sebagai langkah awal, dipandang perlu bersinergi dengan perangkat daerah dalam menyusun program unggulan untuk memberdayakan seni kerajinan lokal Lima Puluh Kota.

Demikian rangkuman Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Limapuluh Kota pada Kamis, (20/01/2022). FGD bertujuan untuk menggali program-program dari sejumlah Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota yang bakal dikombinasikan dengan program kerja Dekranasda Limapuluh Kota. 

Hadir pada kesempatan tersebut narasumber dari Perangkat Daerah yaitu Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Nuzul Firman, Yandri Elfira dari Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Kabid Kebudayaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Hidwan Reta, Sekretaris Badan Keuangan Yuliasman, Zulfahmi dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Nopi Rita dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga serta Pemerhati Kerajinan Daerah Yetni Murnir.

Pada kesempatan tersebut Nevi Safaruddin mengatakan bahwa program-program yang disampaikan oleh perangkat daerah mempunyai perhatian dan concern yang sama untuk meningkatkan kerajinan. Program-program tersebut nantinya akan diformulasikan dengan program Dekranasda. 

Ia menjelaskan ada dua sasaran yang akan menjadi perhatian Dekranasda yaitu pengrajin dan produk. 

“Dengan program yang tepat sasaran akhirnya menjadikan kerajinan Limapuluh Kota menjadi unggulan tidak hanya daerah tapi juga bisa menjadi unggulan nasional bahkan internasional,” ujarnya.

Selain itu, Pemerhati Kerajinan Daerah Yetni Murni mengatakan bahwa Kabupaten Limapuluh Kota memliki kekayaan alam dan kearifan lokal yang menarik wisatawan untuk datang. Pemerintah bersama Dekranasda dapat memanfaatkan hal tersebut untuk mengembangkan produk kerajinan lokal dan memasarkannya. 

Oleh karena itu, Kabupaten Limapuluh Kota perlu mempersiapkan diri sebagai tuan rumah untuk wisatawan,” tuturnya. Dalam kesempatan tersebut Yetni memaparkan poin-poin yang dapat dijadikan rujukan oleh Dekranasda seperti membangun sentra kerajinan di Limapuluh Kota, memilih produk unggulan dan melakukan pembinaan terhadap pengrajin dan membangun mindset sebagai tuan rumah.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top