Padang-sumateraline.com- Pahlawan tanpa tanda jasa, begitu kita menyebut seorang guru. Berbicara tentang guru memang tiada habisnya, mereka selalu berjuang demi masa depan para generasi penerus bangsa.
 
Kisah soal perjuangan guru-guru itu datang dari salah satu SMPN Di Kota Padang, tepatnya di SMPN 3 Kota yang di kepalai oleh Dra. Tanggo Olina. Menjadi guru menurutnya bukan hanya soal pekerjaan tetapi panggilan hati untuk mengabdi.

"Salah satu tantangan luar biasa adalah datangnya pandemi covid-19 yang mengharuskan kita melakukan kegiatan belajar mengajar jarak jauh dengan bantuan akses internet", kata kepsek nan ramah itu.

Sejak merebaknya pandemi Covid-19 selama kurang-lebih 2 tahun terakhir ini, banyak sektor kehidupan bangsa terganggu. Sektor ekonomi, bisnis, pariwisata, keuangan, kesehatan mengalami guncangan hebat. Tak terkecuali juga sektor pendidikan. Hal ini merupakan tantangan besar, mengingat pendidikan adalah pilar utama bagi masa depan anak bangsa, kualitas pendidikan sangat menentukan kualitas bangsa, tegasnya.

Di masa pandemi ini, peran guru menjadi lebih berat. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Guru berkewajiban melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan, ungkapnya sembari tersenyum.

Perjuangan para guru masih berlanjut, Dalam proses pendidikan, menurut dia kegiatan pembelajaran dan penilaian adalah hal yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Bagi guru, penilaian bukan sekadar membuat soal.

Ada teori tentang evaluasi yang harus dikuasai, sehingga penyusunan soal tidak sembarangan. Pembuatan soal juga tidak diberikan begitu saja, perlu di-input terlebih dahulu melalui media seperti Google Classroom, Google Formulir, Kahoot, Quizizz, Schoology, atau platform yang lain. Persiapan penilaian ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, pungkasnya.(SRP)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top