Jakarta-Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beserta PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), melakukan sinergi penyelenggaraan pembinaan jasa konstruksi ditandai dengan pembukaan pelatihan tenaga konstruksi.
Dilatarbelakangi oleh kebutuhan konstruksi untuk infrastruktur, perumahan dan kawasan yang meningkat di Indonesia seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi, Kementerian PUPR dan SIG memiliki visi yang sejalan dalam mendorong penerapan prinsip konstruksi berkelanjutan sebagai upaya memitigasi dampak konstruksi terhadap lingkungan.
Sinergi ini tidak hanya terkait optimalisasi penggunaan semen maupun produk turunan semen sebagai solusi teknologi konstruksi yang ramah lingkungan saja. Namun juga mencakup peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga kerja konstruksi untuk mewujudkan penyelenggaraan jasa konstruksi berkelanjutan.
"Dengan adanya sinergi antara Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, diharapkan dapat mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi, meningkatkan pemahaman serta mendorong optimalisasi penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya, serta meningkatkan peran pelaku usaha dalam penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya," ujar Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yudha Mediawan, Sabtu (9/4/2022).
Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi PUPR Putut Marhayudi menambahkan, sinergi ini mencakup penyebarluasan informasi NSPK, pertukaran informasi terkait supply dan demand material semen ramah lingkungan, serta fasilitasi program peningkatan kompetensi tenaga kerja.
"Upaya di atas tentunya akan mendukung peningkatan ketersediaan tenaga kerja konstruksi yang kompeten, mendukung ketersediaan informasi material semen dan produk turunannya, serta pengembangan teknologi terkait material konstruksi. Khususnya teknologi terkait material semen dan produk turunannya," paparnya.
Sementara Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan, konstruksi di Indonesia menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi nasional terbesar dengan serapan tenaga kerja lebih dari 8 juta jiwa.
Itu sejalan dengan visi SIG, untuk mendorong inovasi produk dan teknologi konstruksi yang berwawasan masa depan dan berorientasi perlindungan lingkungan.
"Selain menyediakan material konstruksi yang ramah lingkungan, kami juga ingin terlibat dalam pemberdayaan tenaga kerja konstruksi di Indonesia terutama dalam hal prinsip dan tren konstruksi berkelanjutan serta perkembangan teknologi semen ramah lingkungan dan produk turunannya. Untuk menunjang peningkatan penggunaan produk ramah lingkungan dalam negeri demi mewujudkan penyelenggaraan konstruksi yang produktif, efisien, dan ramah lingkungan," ungkapnya.
Selain portofolio produk semen non-Ordinary Portland Cement (non-OPC) untuk berbagai aplikasi yang dapat mereduksi emisi CO2 sebesar 8-44 persen, SIG juga menyediakan berbagai solusi beton yang telah dikembangkan, seperti teknologi konstruksi DynaHome untuk percepatan pembangunan perumahan.
Kemudian, ada SpeedCrete untuk solusi perbaikan perkerasan beton dengan open traffic dalam 4 jam yang memungkinkan penyelesaian pengerjaan konstruksi jalan yang lebih cepat dan bebas macet. Serta ThruCrete solusi perkerasan beton dengan porositas hingga 35 persen yang dapat menyediakan daerah resapan air dan mengurangi risiko banjir.
Melalui unit pengolahan limbah bernama Nathabumi, SIG memanfaatkan limbah industrial maupun sampah perkotaan sebagai bahan baku dan bahan bakar alternatif melalui metode co-processing. Beberapa jenis limbah industri seperti fly ash, bottom ash, dan copper slag juga dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku semen dan produk turunannya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan sejumlah proyek jalan tol yang jadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk ruas Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km. Proses pembangunannya ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Rabu (30/3/2022) di Sleman.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan jalan tol yang melintas di dua provinsi tersebut akan meningkatkan konektivitas Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Jalan Tol Yogyakarta Bawen nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Solo, dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta International Airport Kulonprogo, yang saat ini masih tahap konstruksi dengan progres 20,21 persen. Itu akan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar)," jelas Hedy dalam keterangan tertulis, Kamis (31/3/2022).
Pembangunan jalan tol ini juga dipercaya bakal memperkuat posisi Yogyakarta dalam industri, khususnya pariwisata yang sedang tumbuh dan berkembang dengan baik. Sehingga akan meningkatkan peran Yogyakarta sebagai daerah untuk perkembangan ekonomi di Jawa bagian Selatan.
Dengan investasi yang cukup besar senilai Rp14,26 triliun, Hedy menyatakan, pembangunan jalan tol ini harus mampu memberikan dorongan perkembangan ekonomi di Yogyakarta/Jogja dan Jawa Tengah.
Adapun pembangunan jalan tol ini dilaksanakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku Badan Usaha Jalan Tol yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang.
"Kepada konsorsium kontraktor untuk melibatkan tenaga kerja lokal dan produk lokal sebanyak mungkin, sehingga dampak ekonominya akan terasa sangat kuat," imbuh Hedy.
Namun, pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen memiliki tantangan yang cukup tinggi. Itu katena tetap harus menjaga kawasan cagar budaya dan kelestarian lingkungan, trase yang melewati potensi gempa, sungai lahar dingin hingga wilayah mata air yang harus dijaga.
"Dalam membangun jalan tol ini kita harus cepat, tapi juga tetap harus menjaga kualitas/mutu, memastikan keselamatan konstruksi, dan harus tetap jaga keseimbangan alam," tuturnya.
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Triono Junoasmono dalam laporannya mengatakan, jalan tol ini terdiri dari 6 seksi yaitu Seksi 1 Sleman-Banyurejo (8,25 km), Seksi 2 Banyurejo-Borobudur (15,26 km).
Kemudian, Seksi 3 Borobudur-Magelang (8,08 km), Seksi 4 Magelang-Temanggung (16,26 km), Seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56 km), Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo (5,21 km).
"Untuk seksi 1 ditargetkan selesai konstruksi pada kuartal IV 2023. Secara keseluruhan, jalan tol ini ditargetkan dapat tersambung seluruhnya secara bertahap pada kuartal IV 2024," terang Triono.
Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (Dirut LMAN) Basuki Purwadi menyampaikan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen merupakan salah satu PSN yang pengadaan lahannya dibiayai oleh APBN melalui LMAN.
"Saat ini pogres pembebasan lahan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 telah mencapai 92,28 persen," sebut Basuki.
0 komentar:
Posting Komentar