Jawa Barat, SUMATRALINE --- Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi Dt. Rajo Kaampek Suku datang ke kediaman Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menyampaikan belasungkawa atas musibah yang dialami oleh Kang Emil, dimana anak kandungnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, diketahui hilang di Sungai Aare, Swiss beberapa waktu lalu.

"Semoga Kang Emil tabah. Saya adalah orang tua juga, tentu saya bisa merasakan bagaimana perasaan seorang ayah yang kehilangan anaknya, kita berdoa semoga Eril dapat ditemukan secepatnya," kata Riza Falepi saat menyalami Kang Emil di rumah dinas Gubernur Jawa Barat, Rabu (8/6).

Hubungan Riza Falepi dan Kang Emil cukup dekat, mereka satu almamater, berbeda satu tahun saat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dulu, Ridwan Kamil di Arsitek dan Riza di Elektro. Ridwan Kamil juga pernah datang ke Kota Randang dalam rangka menjadi pembicara dalam kegiatan bincang santai dengan tema "Progresifitas Ekonomi Bagi Kalangan Milenial Di Masa Pandemi dan Era Teknologi Industri 4.0" yang diinisiasi oleh Balai Wartawan Luak Limopuluah,  digelar di Agam Jua Art and Culture Cafe, Kawasan Batang Agam, Selasa, 30 Maret 2021 silam.

"Rasa duka yang Kang Emil dan keluarga rasakan juga ikut warga Kota Payakumbuh rasakan. Bahkan banyak juga postingan masyarakat kami di media sosial yang menyatakan turut bersedih atas musibah ini dan mendoakan semoga kang emil dan keluarha tabah dan Eril cepat dipertemukan dengan keluarga kembali," tukuk Riza.

Di sisi lain, dari informasi terbaru yang diperoleh media, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern, Swiss memberikan perkembangan terbaru dimana pencarian Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Sungai Aare akan terus dilanjutkan hingga waktu yang belum ditentukan.

Dilansir dari beberapa media massa, hal tersebut dikemukakan Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad dalam keterangan pers pada awal pekan ini, seperti dikutip Rabu (8/6/2022).

Muliaman mengatakan pencarian akan dilanjutkan dengan koordinasi bersama aparat kepolisian maritim Bern.

"Polisi menyatakan akan terus melanjutkan pencarian dan telah mengerahkan petugas khusus yang memiliki keahlian pencarian di Sungai Aare dan menggunakan beragam metode dalam misi pencarian ananda Eril," kata Muliaman.

Muliaman mengatakan polisi di Bern menggunakan beberapa metode dalam mencari Eril, antara lain patroli darat, patroli air dengan perahu, penerbangan drone pengintai, penggunaan alat untuk mengetahui kondisi bawah air, penugasan penyelam (diver), serta anjing pelacak untuk membantu pencarian.

"Metode pencarian selalu disesuaikan dengan cuaca di lokasi dan kondisi air di Sungai Aare. Lingkup pencarian mulai dari awal Eril berenang hingga Walensee yang kurang lebih jaraknya sekitar 29 km," jelas Muliaman.

"Dari area yang luas tersebut, polisi memeriksa all possible spots atau tempat kemungkinan di sepanjang Sungai Aare dan menentukan titik utama pencarian intensif."

Namun Muliaman juga mengatakan proses pencarian sempat menemukan beberapa kendala, utamanya adalah kondisi dinamis Sungai Aare, bahkan saat ini beberapa lokasi di Swiss diwarnai oleh hujan dan badai.

"Sebagaimana diketahui, debit air saat kejadian mencapai sekitar 200 meter kubik per detik. Debit air ini berubah setiap hari, tergantung pada intensitas pencarian gletser dari pegunungan di Bern yang dipengaruhi oleh hujan dan kenaikan suhu udara di pegunungan," jelasnya.

Beberapa hari setelah hilangnya Eril, kata Muliaman, volume air masih tinggi disertai dengan kekeruhan yang cukup tinggi yang berasal dari unsur partikel salju yang mencair. Jumat kemarin, pihaknya mendapat laporan bahwa debit air mencapai sekitar 150 meter kubik per detik atau lebih kecil dibandingkan dengan debit air pada saat kejadian hilangnya Eril.

"Kondisi Sungai Aare sendiri sangat dinamis karena dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keadaan alam. Saat ini Swiss juga sedang memasuki musim panas, pihak kepolisian mengatakan bahwa dengan naiknya temperatur, akan terjadi penambahan debit air di sungai Aare dan juga akan peningkatan pengunjung di Sungai Aare," jelasnya.

"Hingga saat ini, pihak kepolisian Swiss masih terus melalukan upaya-upaya optimal dalam pencarian Eril. Proses pencarian akan terus dilakukan tanpa batas waktu hingga Eril ditemukan," pungkasnya. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top