Jakarta, SUMATRALINE -- Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo menegaskan kembali komitmennya untuk membangun Limapuluh Kota dari wilayah pinggiran untuk membangkitkan potensi daerah. Pendekatan ini ditempuh karena memiliki dampak berganda (multiflier effect) bagi daerah. Karena akan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah, memutus keterisoliran, sekaligus peningkatan kualitas sumberdaya manusia.  Untuk suksesnya membangun dari kawasan pinggiran, kata Bupati Safaruddin minta dukungan penuh setiap elemen masyarakat terlebih warga Limapuluh Kota di perantauan. 

Penegasan itu disampaikan Bupati Safaruddin pada acara Forum Diskusi dan Silaturahmi Ikatan Keluarga Nagari-Nagari lingkup Kecamatan Bukik Barisan, Suliki, Gunuang Omeh se Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Kegiatan yang digagas Keluarga Besar Perantau Kecamatan Bukik Barisan (KBPB) Limapuluh Kota Jabodetabek berlangsung di Balai Pertemuan Yayasan Daarul Aitam, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (31/07/2022).  Mengawali forum diskusi dan silaturahmi, Ketua Panitia Pelaksana Faisal Dt Sati Nan Batuah mengatakan pertemuan dalam suasana Tahun Baru Islam 1443 Hijriah antara Bupati Safaruddin dengan warga eks Kewedanaan Suliki yang bermukim di Jabodetabek telah lama ditunggu-tunggu. Selain menjadi ajang silaturahmi, pertemuan juga diharapkan jadi wahana menggali potensi dan solusi bagi masyarakat di perantauan dan kampung halaman. "Diharapkan hasilnya bisa menjadi solusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga kita merasa terhormat sekali Bapak Bupati hadir langsung hari ini,"  kata Ketua Panpel Faisal.  

Dalam pertemuan itu, Bupati Safaruddin didampingi Ketua TP-PKK Nevi Safaruddin dan  memboyong sejumlah kepala dinas pada beberapa perangkat daerah  diantaranya Kadis Parpora Desri, Kadis Tanhortbun Witra Porsepwandi, Kadis Peternakan dan Keswan Devi Kusmira, Kadis Koperasi Perdagangan dan UMKM Ayu Mitria, Sekretaris Dewan Dedi Permana dan Kadis Kominfo Eki H. Purnama, Sekretaris Dikbud Win Harri Eldi dan Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Sukri Anda. Juga hadir Ketua Fraksi Golkar DPRD Doni Ikhlas.  Pertemuan itu dihadiri tak kurang 200 perantau, diantaranya  tokoh-tokoh perantau Kecamatan Bukik Barisan, Suliki dan Gunuang Omeh, dengan berbagai latar belakang dan profesi.   Forum Silaturahmi dan Diskusi KBPB mengusung tema, "Sinergitas Perantau  dengan Pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota, Bapak Safaruddin Dt Bandaro Rajo dapat Mewujudkan Visi dan Misinya dalam Membangun Nagari."

Di pertemuan itu, Bupati Safaruddin menghaturkan apresiasi dan ungkapan  terima kasih kepada perantau eks Kewedanaan Suliki (Bukik Barisan; Suliki dan Gunuang Omeh)  yang tetap peduli dengan pembangunan di kampung halaman. Berbicara lebih lanjut soal komitmen untuk membangkitkan kawasan pinggiran, kata Bupati Safaruddin, yang diapungkan semenjak dilantik menjadi Bupati Limapuluh Kota 26 Februari 2021 lalu. Saat sekarang telah  mulai berjalan terutama peningkatan infrastruktur jalan yang telah lama dirindukan oleh masyarakat setempat. Bupati Safaruddin merujuk Nagari Galugua, Kapur IX, prasarana jalan yang bertahun-tahun belum terjamah secara signifikan, pada tahun 2022 digelontorkan perbaikan senilai Rp 9 miliar. "Dari hasil kunjungan kerja ke Nagari Galugua  baru-baru ini, bersama dengan Gubernur Sumatera Barat, bakal dilalokasikan Rp 15 miliar pada 2023, ditambah bersumber dari dana kabupaten Rp 2 miliar untuk Jorong Tanjung Jajaran, masih di Galugua," papar Bupati Safaruddin. Ratap tangis masyarakat demikian Bupati Safaruddin mengilustrasikan agar punya jalan di wilayahnya juga sudah terobati di Kecamatan Bukik Barisan dan Kecamatan Gunuang Omeh. Senilai Rp 15,5 miliar bersumber dari DAK Reguler dipergunakan untuk peningkatan kualitas jalan dan jembatan Tanjuang Bungo-Baruah Gunuang-Simpang Sungai Dodok.  Sementara, senilai Rp 1,15 miliar dimanfaatkan untuk ruas jalang Simpang Mangkirai-Mangkirai. " Perhatian untuk peningkatan infrastruktur akan terus ditingkatkan, karena bagian dari misi daerah yang akan kita capai selama lima tahun ke depan," ungkap Bupati Safaruddin. Dengan meningkatnya kualitas infrastruktur maka terbuka lebar peluang  peningkatan kualitas sumberdaya manusia  Di sisi lain, makna membangun dari pinggiran, tak semata wilayah terisolir dan berbatasan langsung dengan provinsi/ kabupaten tetangga, tetapi termasuk pula  wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Kota Payakumbuh. "Hal ini untuk mengejar ketertinggalan prasarana dan sarana dasar, infrastuktur, arus produk dan jasa dengan Kota Payakumbuh," terang Bupati Safaruddin. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top