Payakumbuh, SUMATRALINE — Rendang yang merupakan makanan terlezat dunia versi Unesco telah mendapat tempat dihati masyarakat, dan Payakumbuh merupakan salah satu daerah penghasil rendang terenak didunia itu telah mengirim rendangnya ke berbagai penjuru dunia.

Tapi, tahukah kamu dimana rendang yang enak itu di produksi?


Adalah sentra IKM Rendang Kota Payakumbuh, tempat dimana para produsen rendang Kota Payakumbuh yang tergabung kedalam Koperasi Sentra Payo membuat rendang dengan kualitas terbaik.


Disana, rendang diproduksi dengan peralatan moderen dan telah memiliki izin edar berstandar Internasional. Sehingga para pengusaha rendang di Payakumbuh bisa mengirimnya keseluruh manca negara.


Sebab, sejak berdiri 2019 lalu, Sentra IKM Rendang Payakumbuh telah memiliki izin edar untuk sembilan varian produk rendang, sertifikat halal, sertifikat daya simpan dengan masa kadaluarsa 14 bulan dan sertifikat keamanan pangan HACCP.


Tahun 2020, Sentra IKM telah mendapat sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yang merupakan bukti tertulis yang sah. Karena telah dipenuhinya persyaratan higiene-sanitasi.


Yang teranyar, Sentra IKM juga telah mendapatkan sertifikat ISO 22000, yaitu sistem manajemen keamanan pangan Internasional.


“Selain itu, di Payakumbuh juga ada kampung randang. Ini merupakan salah satu alasan kuat Payakumbuh merebranding ke city of randang,” ucap Pj. Wako Rida Ananda.


Pj. Walikota Payakumbuh Rida Ananda


Selain itu dia mengatakan, di tempat-tempat penjual buah tangan khas minagkabau banyak produk UMKM dari Payakumbuh yang dipasarkan disana.


“Pada umumnya dapurnya itu di Payakumbuh. Tak hanya rendang tapi makanan ringan juga seperti karupuak sanjai,” terangnya.


“Kita juga selalu pesankan kepada masyarakat yang berkunjung ke luar daerah, bahwa sekarang Payakumbuh itu the city of randang. Ingat Randang Ingat Payakumbuh, Ingat Payakumbuh Ingat Randang,” katanya beberapa waktu lalu saat melepas atlet asal Payakumbuh untuk berlaga di kancah nasional di Payakumbuh Bugar.


Saat berkunjung beberapa waktu yang lalu, Ditjen IKMA Reni Yanita menjelaskan sesuai dengan UU nomor 03 tahun 2014 tentang perindustrian, Kemenperin memiliki dasar pertimbangan bahwa pembangunan nasional di bidang ekonomi dilaksanakan dalam rangka menciptakan struktur ekonomi yang kukuh melalui pembangunan industri yang maju.


“Sebagai motor penggerak ekonomi yang didukung oleh kekuatan dan kemampuan sumber daya yang tangguh baik SDA maupun SDM, jadi tidak heran kota Payakumbuh akan tumbuh dan berkembang berkat telah dibangunnya industri-industri yang berbasis Sentra IKM ini,” ungkapnya.


Suasana kunjungan dari pihak kementrian


“Dan saya baru tahu, ternyata masih banyak varian dan jenis kuliner rendang yang diproduksi oleh IKM Kota Payakumbuh. Sehingga wajar dan patut Kota Payakumbuh dijuluki dengan nama Kota rendang yakni “city of rendang”, puji Reni Yanita.


Dari sisi Kementetian Koperasi dan UKM melalui Sekretaris Arif Rahman Hakim, dalam kunjungannya ke Pelaku usaha kecil olahan rendang, dia memberikan apresiasi atas keberhasilan sentra IKM (Industri Kecil Menengah) rendang Payakumbuh yang mampu menghimpun puluhan UMKM produsen rendang dalam satu wadah koperasi serta memiliki rumah produksi bersama.


Sentra produksi rendang dibawah binaan UPTD (Unit pelayanan Teknis Daerah) P3R (Pusat Pengembangan dan Pelayanan Rendang) Kota Payakumbuh Sumbar ini juga telah manpu memasarkan rendang ke berbagai penjuru tanah air, bahkan pasar ekspor untuk bumbu rendang ke luar negeri.


“Fokus pada satu usaha, dalam hal ini rendang, maka tingkat keberhasilannya akan sangat tinggi. mudah- mudahan ini dapat dikembangkan lagi dengan teknologi menuju usaha yang lebih profesional,” ujarnya saat mengunjungi sentra IKM Rendang Payakumbuh.


Sentra IKM Rendang Payo telah menggunakan pengolahan dengan mesin modern


Sesmenkop UKM menjelaskan, IKM rendang bisa mencontoh Selandia Baru yang koperasinya fokus pada peternakan sapi sehingga mampu menguasai pasar dunia.


“Sumbar khususnya Payakumbuh dengan ikonnya rendang, saya kira juga mampu menguasai pasar domestik setidaknya. Rendang ini bisa diterima dari Sabang sampai Merauke, berarti ada 270 juta pasar domestik yang bisa digarap, tinggal bagaimana strateginya,” katanya.


Lebih lanjut, untuk pengiriman rendang ke luar negeri, Kepala UPTD P3R Novit Ardy mengungkapkan jika Sentra IKM Rendang Kota Payakumbuh telah melakukan eksport yang ke dua kalinya setelah pandemi Covid-19.


Yang pertama kali melalui Koperasi Rendang Payo untuk ekspor ke Jerman dengan menjalin kontrak kerjasama selama 10 tahun, dan yang kedua bersama Koperasi Ikaboga Iadang yang akan mengeksport ke Norwegia.


Proses muat paket rendang yang akan di eksport


“Jadi, dalam hal ini Koperasi Ikaboga Padang bekerjasama dengan Koperasi Sentra Payo untuk memproduksi rendang di sentra IKM rendang Payakumbuh,” terang Kepala UPTD P3R Sentra IKM Rendang Kota Payakumbuh, Senin (17/10).


#AdvetorialRandangpayakumbuh

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top