Tanah Datar-sumateraline. com  (24/11-2022) 

Bimbingan teknis penerapan standar manajemen mutu pada pembenihan buah tropika ini dilakukan Kapus Litbang hortikultura Kementerian Pertanian RI Drs. Ir.  Muhammad Taufiq Ratule, M.Si, acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH.MH di Emersia Hotel Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar pada Kamis (24/11). 
Pada sambutannya Wabup Richi Aprian, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kapus Litbang hortikultura Kementerian RI yang telah memilih Tanah Datar sebagai tempat bimbingan teknis penerapan standar manajemen mutu pembenihan buah. 

Sumber pendapatan Tanah Datar yang terbesar itu adalah pada sektor pertanian dan pariwisata, dari itu pemerintah daerah berinovasi melahirkan Program Unggulan (Progul) untuk menopang sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PSD) tersebut.

“Kita berharap di Tanah Datar ada tanaman buah yang punya ciri khas dengan kualitas terbaik dan unggul di samping sentra pembibitan yang juga lengkap, sehingga kebutuhan petani di Tanah Datar akan bibit terpenuhi,” ucap Wabup Richi Aprian.

Diakui Wabup jika Tanah Datar memiliki potensi untuk pengembangan bibit tanaman buah atau hortikultura dan pertanian dari itu Ia berharap adanya dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia di samping Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga harus disiapkan pemerintah daerah.

“Kalau kita fokus pada tanaman buah-buahan ini, misalnya ada tanaman buah seperti alpukat, jeruk, pisang dan lainnya yang bisa dikembangkan dan hasil sangat baik, maka orang akan ingat Tanah Datar, ingat buah-buahannya,”ujar Wabup Richi.

Kapus Litbang Hortikultura Kementerian Pertanian RI Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si mengatakan saat ini tidak banyak lagi orang yang bergerak dibidang pertanian, sangat kurang petani milenial yang ada petani kolonial atau kaum tua dan ini perlu menjadi perhatian jika petani kolonial ini juga semakin berkurang dan alih fungsi lahan pertanian meningkat maka sektor ini juga akan semakin terancam.

Dikatakan Muhammad Taufiq sektor pertanian turut menopang kehidupan bangsa dan negara, disaat pandemi Covid-19 banyak sektor yang tergilas dan hanya sektor pertanian lah yang terus bergerak, dan jika itu juga terlindas maka berbagai konflik sosial tentu akan terjadi, maka dari itu sektor pertanian harus terus tumbuh dan berkembang.

“Kondisi alam kita cukup bagus, apapun ditanam bisa tumbuh, kita hidup didaerah tropis sehingga sangat baik untuk pertanian yang mana lahan pertanian kita sekitar 70 juta hektar dan produktif sekitar 45 juta hektar dengan lahan tidur sekitar 25 juta hektar, negara lain mungkin tidak ada, sementara kita melimpah,”ucapnya.

M.Taufiq nenyebut lahan pertanian ini setiap tahunnya juga ada penyusutan akibat alih fungsi lahan dan pertahun itu bisa mencapai 105 ribu hektar. Alih funsi lahan ini biasanya untuk pembangunan dan berbagai kegiatan lainnya, kalau ini berlanjut lama-lama bisa habis lahan pertanian yang produktif tersebut.

Sebelumnya Kepala Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Kementan RI Dr. Helmi Kurniawan, M.P mengatakan tidak hanya di Tanah Datar namun di Sumatera Barat sektor pertanian sebagai salah satu sektor utama dan itu membutuhkan suplay benih tanaman buah tropika unggul dalam jumlah yang cukup besar, dari itu perlu adanya penumbuhan penangkar dan calon penangkar baru. Sehingga kebutuhan benih di Sumatera Barat dan sekitarnya terpenuhi.

Terkait bimtek ini dikatakannya bertujuan untuk menumbuhkan sentra pertanian buah tropika yang menerapkan sistim manajemen mutu dalam upaya memproduksi benih unggul bermutu.(*/007-n) 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top