Padang - Jangan cepat berpuas diri dengan capaian dan prestasi yang sudah ada. Prestasi madrasah harus terus ditingkatkan melalui manajemen berbasis madrasah/sekolah (MBM/MBS). Untuk itu kegiatan sosialisasi seperti hari ini perlu diapresiasi, terus digiatkan dan harus menjadi kebutuhan.

Demikian sepenggal pesan Kakanwil H Helmi saat membuka secara resmi Sosialisasi Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) MAN Insan Cendikia Padang Pariaman dan MAN Program Keagamaan Padang Panjang yang dipusatkan di Aula AB I Kanwil Kemenag Sumbar siang ini, Rabu (11/01/23).

Dalam rangka meningkatkan mutu perlu manajamen berbasis madrasah (MBM). Hal itu dinilai Helmi berfungsi sebagai bahan dalam sebuah pertemuan dan musyawarah dengan stakeholder terkait. Baik yang merupakan user maupun yang berfungsi sebagai input dari madrasah itu sendiri.

“Disinilah perlunya melakukan pertemuan, membangun kolaborasi dan koordinasi dengan madrasah setingkat atau pun setingkat dibawahnya seperti MI. Intinya sebuah madrasah tingkat Tsanawiyah mesti tahu input madrasah dan mampu mengukur kemampuan dan kebutuhannya sendiri sejak awal, sehingga di tingkat MI/SD juga bisa mendesign program sesuai kebutuhan itu,” kata Kakanwil.

Misalnya di MA Insan Cendikia, melalui Ditjen Pendis Kemenag RI terus berupaya melakukan diversifikasi.

“Kita ingin madrasah itu memiliki keunggulan tersendiri. Kalau madrasah IC keunggulannya dalam segi sains, sementara MAPK keunggulannya di sisi keagamaannya.”imbuh Helmi.

Untuk itu sekali lagi Helmi selaku Kakanwil menegaskan kembali ungkapan terimakasih terhadap seluruh pihak yang telah berdedikasi dan berupaya dalam meningkatkan mutu madrasah dihadapan Kamad MTsN se-Sumatera Barat.

Terlebih lagi, Kemenag telah sukses menyelenggarakan sejumlah agenda nasional. Yang terkini, Kemenag baru saja melakukan survey atau pengukuran indeks profesionalisme Aparatur termasuk juga penguatan moderasi beragama.

“Ternyata 40 persen ASN Kemenag dinilai tidak profesional. Begitu juga tentang penguatan moderasi beragama. Bahkan Kanwil Kemenag Sumbar juga sudah melakukan uji kompetensi untuk 99 Kepala Madrasah.” Tambahnya.

Hasilnya, ada yang memenuhi syarat, ada yang kurang dan ada yang tidak memenuhi syarat sebagai Kepala Madrasah. Pihaknya menyebut telah berkomitmen akan melakukan uji kompetensi dimaksud setiap tahun.

“Kinerja Kamad itu tercermin dari guru, peserta didik madrasah. Inilah tugas berat kita bersama. Kedepan kita akan berikhtiar untuk terus melakukan pemetaan terhadap kualitas Kamad di Sumbar. Jangan takut jika ada test atau pun uji kompetensi, ini semata untuk pemetaan bagi kita,” Jelasnya.

Hal itu bertujuan agar mempermudah treatment terhadap Kamad yang belum memenuhi syarat, termasuk treatment untuk guru dan siswanya. Saat ini Bidang Penmad tengah menyiapkan roadmap kebutuhan dan analisis masing masing madrasah, untuk bisa dicarikan treatment seperti apa yang dibutuhkan.

Terakhir Kakanwil mengharapkan pendaftar dari Sumbar untuk masuk MAN IC dan MAPK bisa meningkat dari tahun sebelumnya. “Jika tidak bisa melebihi jumlah di tahun kemarin, minimal masih bertahan sama jumlahnya.”pintanya menutup sambutan.

Kegiatan diikuti 94 Kepala Madrasah tingkat MTs ini dihadiri Kabid Penmad H Hendri Pani Dias, Sub Koordinator Kurikulum dan Kesiswaan H Afrizal, Tenaga Kependidikan H Jhon Of Riezal One, Kepala MAN IC Padang Pariaman Hendrisakti Oktavianus, Kepala MAPK Padang Panjang Agustamam dan jajaran panitia pelaksana kegiatan di lingkungan Bidang Penmad Kanwil Kemenag Sumbar.(vera)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top