JAKARTA- Proyek pembangunan jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang yang tengah digarap Hutama Karya menggunakan inovasi teknologi tinggi seperti konstruksi digital Building Information Modelling (BIM).

Teknologi terbaru digunakan dalam tahapan perencanaan hingga konstruksi jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang di proyek yang ditangani PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) ini.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan pengerjaan jalan tol Pekanbaru-Bangkinang merupakan bukti adaptasi perusahaan terhadap teknologi digital.

Implementasi teknologi BIM pada manajemen proyek ini juga dapat digunakan dalam memperhitungkan segi volume pekerjaan, biaya, maupun jadwal pelaksanaan agar proyek dapat rampung tepat waktu sehingga lebih efisien,” ujar Tjahjo.

Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang merupakan bagian dari koridor penghubung jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Pekanbaru-Padang sepanjang 254 km yang dapat menghubungkan daerah di Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat.

Konektivitas di JTTS juga dapat memangkas beban logistik dan meningkatkan taraf kompetitif Indonesia di tengah persaingan regional maupun global.

Sejak akhir Oktober 2022 lalu, jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 31 km telah beroperasi dan dilalui banyak 

Faktanya, dengan rata-rata kecepatan maksimum 80 km/jam, pengendara tol dapat memangkas waktu tempuh dari semula 1-2 jam melalui jalan akses nasional, kini hanya 30 menit.

Jalan tol ini juga memiliki 1 (satu) simpang susun yang nantinya dioperasikan semua jalur.

Sementara itu, jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang juga dilengkapi 1 (satu) gerbang tol dengan desain khusus dengan motif batik khas Melayu.

Pada gerbang tol ini, terdapat Rest Area Mini yang dilengkapi sejumlah fasilitas seperti mushola, toilet, mini market dan SPBU Modular yang dapat digunakan oleh pengguna jalan tol. (Kliktimes) 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top