Payakumbuh, SUMATERALINE — Turut menyesuaikan dengan dinamika peralihan (transformasi) pola kerja perusahaan di era Revolusi Industri 4.0, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sago (PAMTIGO) Kota Payakumbuh membuat sebuah terobosan baru dengan menerapkan Smart Water Company (SWC).


Untuk diketahui, SWC merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk mengetahui proses jangka panjang yang sistematis yang bertujuan untuk mengontrol penggunaan air secara efektif dan efisien.


Ditemui saat mendampingi tim teknik dilapangan saat pemasangan SWC didekat kantor BAPPEDA kota Payakumbuh, Direktur Utama (Dirut) Khairul Ikhwan katakan bahwasanya terdapat tiga krisis defisiensi yang masih dihadapi oleh sektor air di Indonesia adalah perihal sumber air yang semakin terbatas, kapasitas SDM yang terbatas, serta infrastruktur yg menua sehingga kinerjanya berkurang.


“Untuk mengatasi hal di atas, pemerintah dalam RPJMN 2020-2024 telah membuat roadmap Smart Grid Water Management dengan harapan di tahun 2024, hunian akses air minum layak mencapai 100 persen. Dan untuk mendukung roadmap yang telah dibuat pemerintah tersebut, PAMTIGO terus berusaha untuk membuat inovasi revolusi industri utilitas yang salah satunya telah diselesaikan yakni SWC ini,” ungkap Khairul


“Dengan telah dipasangnya alat sensor ini, akan dapat meningkatkan keandalan layanan dan memperpendek waktu penyelesaian keluhan pelanggan. SWC merupakan suatu sistem pengelolaan air yang cerdas dan modern, menggunakan teknologi informasi berbasis internet yang dapat menampilkan data-data lapangan secara realtime,” lanjutnya.


Dengan telah dipasangnya SWC di titik yang sudah ditentukan, Khairul ungkapkan bahwa kedepan akan dapat dilihat jumlah pemakaian air oleh warga serta untuk melihat waktu jangka tertentu pemakaian air yang tinggi oleh warga kota Payakumbuh, sehingga nantinya dapat melihat titik lokasi aliran air yang terkendala agar ditindaklanjuti,” imbuhnya.


SWC dibangun berbasis teknologi automasi terbaru yaitu Internet of Things (IoT). Berbagai sensor dipasang sesuai kebutuhan seperti sensor tekanan, suhu, kekeruhan, getaran dan lain sebagainya di sumber air, pompa, jaringan pipa transmisi, pipa distribusi, bahkan di meter air pelanggan. Sensor tersebut akan mengirimkan data secara periodik ke server pada command room di Kantor PAMTIGO yang akan terekam sebagai data.


Secara keseluruhan, kota Payakumbuh membutuhkan sebanyak 88 titik SWC guna memantau debit air pada aliran pipa utama PAMTIGO kota Payakumbuh. 


“Ditahap awal ini SWC akan di instal dan beroperasi sekitar 30% dan akan diselesaikan dalam waktu bulan Maret ini untuk dapat memantau seluruh jaringan pipa PDAM Kota Payakumbuh,” terang Khairul. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top