Tanah Datar-sumateraline. Com (16 Mei 2024) 

Mensos Republik Indonesia (RI) Dr. (H.C.) Ir. Hj. Tri Rismaharini, M.T tinjau Posko Pengunsi  korban lahar Dingin atau Banjir Bandang, yang terjadi pada Minggu 11/05 beberapa hari lalu, di Nagari Parambahan Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar (16/06).

Dalam kesempatan itu, Risma mengingatkan pemerintah setempat untuk segera merelokasi atau memindahkan titik pengungsian masyarakat Parambahan yang semula dipusatkan di Masjid Ubudiyah Parambahan ke lokasi yang lebih aman.

Menurut Risma, berdasarkan pengamatannya bersama ahli vulkanologi, lokasi pengungsian masyarakat Parambahan saat ini berada di jalur lahar dingin, yang cukup mengancam.

Lokasi pengungsian akan dipindahkan ke SMP 4 Batusangkar setelah dilakukan pengecekan dan dinilai aman oleh Mensos dan tim. Di lokasi itu juga telah digali sumur bor darurat untuk kebutuhan air bersih pengungsi setempat.

“Pertama kita harus pindahkan dulu pengungsi yang berada di daerah jalur lahar dingin, itu (daerah pengungsian di Masjid Ubudiyah Parambahan) jalur lahar dingin, karena kita tahu kondisi cuaca ini,” kata Mensos Risma.

“Kemudian, kita juga tidak tahu sampai kapan itu aman pasti, maka harus dipersiapkan pengungsian untuk waktu sedang terutama untuk warga yang kondisi rumahnya hancur, kita harus siapkan jangka menengah dan Panjang, sampai nanti ada keputusan,” tambahnya.

Mensos Risma juga menyebut, selain jalur lahar dingin, terdapat sejumlah titik likuifaksi di Tanah Datar yang harus dihindari masyarakat setempat, termasuk masyarakat Parambahan.

“Ketiga, kalau liat peta dari Vulkanologi, ini ada beberapa titik selain jalur lahar dingin, ada daerah likuifaksi, ini harus dihindari dari penduduk, karena begitu ada gerakan maka likuifaksinya yang selama ini diam seolah-olah tidak apa-apa itu akan bergerak,” katanya.

Lebih lanjut, Risma menyebut, pihaknya bersama Pemerintah Setempat akan menyiapkan peta rawan bencana juga jalur evakuasi.

“PR kita belum selesai, karena kita harus menyiapkan peta rawan longsor (dan banjir) supaya masyarakat tidak mudah mendirikan bangunan dekat sana, selain itu juga jalur evakuasi karena Gunung ini dampaknya tidak hanya di Tanah Datar tapi juga daerah lain seperti Agam juga. Hal ini perlu melibatkan warga, biar masyarakat juga mengerti, kita buatkan simulasi, kita latih masyarakat untuk kecepatan, ada piket jaga malam, jadi sewaktu-waktu ada kejadian tahu apa yang harus dilakukan,” ujar Risma.

Pada kesempatan itu, Mensos Risma bersama rombongan juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa makanan dan mainan untuk anak-anak dipengungsian. Risma juga memberikan motivasi dan semangat untuk seluruh pengungsi terdampak banjir lahar dingin dan galodo di Parambahan.

Turut hadir bersama Mensos, Sekretaris Daerah Iqbal Ramadi Payana, Ketua TPPKK Tanah Datar Lise Eka Putra, Kapolres Tanah Datar Derry Indra, Kajari Tanah Datar Otong Rahayu, Ketua PN Tanah Datar, Staf Ahli Bupati Nusyirwan dan lainnya.(**) 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top