Payakumbuh, SUMATERALINE — Dalam upaya melestarikan lingkungan dan memperkuat nilai-nilai sosial masyarakat, pemuda dan warga Talawi menggelar kegiatan pelepasan bibit ikan di Bendungan Talawi, Kelurahan Ompang Tanah Sirah, Kecamatan Payakumbuh Utara, Jumat (27/6/2025). Sebanyak lebih dari 5.000 ekor benih ikan mas dan nila ditebar ke aliran Sungai Talawi.

Kegiatan ini menjadi bagian dari inisiatif lokal untuk menciptakan Lubuk Larangan kawasan konservasi ikan yang tidak boleh ditangkap dalam jangka waktu tertentu sekaligus menekan perilaku menyimpang yang kerap terjadi di sekitar lokasi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota DPRD Kota Payakumbuh Komisi B, Nasmi, yang menyatakan dukungannya terhadap inisiatif warga. Ia menegaskan bahwa pembentukan Lubuk Larangan tidak hanya penting untuk menjaga keberlangsungan ekosistem, tetapi juga dapat menciptakan ruang publik yang lebih aman dan bermartabat.

“Dengan ditetapkannya bendungan ini sebagai Lubuk Larangan, kita tidak hanya melindungi habitat ikan yang mulai terancam, tetapi juga menghilangkan alasan bagi muda-mudi untuk berkumpul tanpa arah yang jelas. Ini upaya preventif terhadap maraknya tindakan asusila,” ujarnya Nasmi.

Ia juga mengimbau agar masyarakat, terutama pemuda, turut mengontrol kawasan sungai secara rutin agar tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai secara maksimal.

Ketua Pemuda Talawi, Novan Siswandra, menyebutkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan langkah konkret dalam menjaga lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

“Pelepasan bibit ikan ini diharapkan menjadi awal dari sistem perikanan berkelanjutan. Saat masa panen tiba, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak pendapatan warga,” ujarnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Talawi, Alhudri Dt. Rangkayo Mulye, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif masyarakat dan pemuda yang terlibat dalam kegiatan secara swadaya. Ia menilai langkah ini sebagai simbol kesadaran kolektif dalam membangun nagari.

“Kegiatan ini patut kita jaga dan lanjutkan. Selain berdampak ekologis, manfaat ekonominya juga akan dirasakan ke depan. Mari kita rawat bendungan ini bersama,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Ketua RT 03 Talawi, Fetrizal, menambahkan bahwa keberadaan Lubuk Larangan di kawasan ini berpotensi menarik minat pengunjung dan memacu pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya sektor usaha mikro.

“Kalau bendungan ini bersih dan terawat, banyak orang akan datang. Ini akan berdampak bagi pedagang kecil dan masyarakat sekitar,” tutupnya.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian lingkungan yang tinggi, masyarakat Talawi membuktikan bahwa pelestarian alam dapat berjalan beriringan dengan pembangunan sosial dan ekonomi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top