
Padang - Di antara senyap duka yang menyelimuti rumah sederhana di Jalan Pilakut, Gunung Sarik, Kota Padang, hadir sosok berseragam yang membawa terang bukan dengan gemuruh sirine, melainkan dengan kelembutan hati dan kepedulian tulus.
Ia adalah Kombes Pol Andry Kurniawan, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Barat. Pada Kamis, 17 Juli 2025, ia mendatangi rumah duka keluarga almarhumah Desi Erianti, bukan karena tugas penyelidikan, melainkan karena panggilan nurani.
Anak dari almarhumah kini yatim, masih kecil, masih berseragam putih-merah, dan dunia yang semula hangat mendadak menjadi asing setelah kepergian sang ibu. Di sanalah Kombes Andry hadir, membungkukkan hatinya dan memberikan bantuan pendidikan, sebuah titipan harapan agar si anak tetap bisa berjalan di jalan ilmu, meski sendirian.
Dalam momen yang penuh haru itu, sang perwira juga membawa sembako, beras, telur, dan kebutuhan pokok lainnya. Semua itu diberikan dalam semangat Hari Bhayangkara ke-79, sebagai penanda bahwa Polri tidak hanya hadir untuk menegakkan hukum, tetapi juga menegakkan kemanusiaan.
“Kami tahu betul, kehilangan seorang ibu adalah luka yang tak terucap. Bantuan ini hanyalah bentuk empati kami, agar keluarga yang ditinggalkan tak merasa sendiri,” ujar Kombes Pol Andry, suaranya lembut namun sarat makna.
Kunjungan itu telah lama direncanakan, namun tertunda karena padatnya tugas negara. Meski demikian, niat baik tak lekang oleh waktu.
“Sebagai sesama manusia, kita terpanggil. Kita doakan almarhumah husnul khotimah. Semoga keluarga diberi kekuatan,” tambahnya, dengan mata yang memancarkan empati.
Kehadiran sang perwira bak angin sejuk di tengah musim kemarau. Suyudi, adik almarhumah yang juga seorang jurnalis, menyampaikan rasa haru dan terima kasih yang tak terperi.
“Bantuan ini lebih dari sekadar materi. Ini tentang makna, bahwa negara hadir saat rakyat berduka. Kami terharu, kami merasa dilihat, kami merasa tidak sendiri,” ucapnya, nyaris tak sanggup menahan air mata.
Ia pun berharap, ketulusan Kombes Andry menjadi teladan, bahwa jabatan bukan benteng, melainkan jembatan menghubungkan mereka yang kuat dengan mereka yang rapuh.
“Semoga segala kebaikan beliau dibalas dengan keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih,” tutup Suyudi.
Di balik pangkat dan tugas berat, masih ada polisi yang bekerja dengan hati. Kombes Pol Andry Kurniawan telah menunjukkan bahwa menjadi abdi negara bukan hanya soal hukum dan kewenangan, tetapi juga soal cinta kasih, empati, dan tanggung jawab kemanusiaan.(SRP)
0 komentar:
Posting Komentar