
Padang – Pada 17 Agustus 2025 Langit Padang pagi itu cerah, seolah ikut merayakan usia delapan dekade kemerdekaan negeri ini. Di Lapangan Istana Gubernur Sumatera Barat, Merah Putih kembali berkibar—bukan sekadar selembar kain, melainkan saksi bisu atas sejarah panjang dan cita-cita yang belum selesai ditulis.
Upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia berlangsung khidmat. Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, memimpin langsung sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya, ia menyerukan pesan yang tak lekang oleh waktu: persatuan sebagai nafas utama menuju Indonesia Emas 2045.
“Momentum ini menjadi pengingat kita bersama agar terus menjaga persatuan dan bergerak bersama untuk Indonesia yang lebih maju,” ujar Mahyeldi, suaranya menggema menyusuri deretan barisan.
Namun pagi itu bukan hanya tentang bendera yang dikibarkan, melainkan juga tentang dedikasi yang dihargai. Di hadapan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sebuah penghargaan diserahkan—sebuah apresiasi atas kerja sunyi yang berdampak nyata.
Kapolda Sumbar Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSF., menerima penghargaan atas sinergitas Polda Sumbar dalam peningkatan kualitas pelayanan Samsat tahun 2025. Sebuah bentuk pengakuan atas komitmen institusi yang tak hanya menjaga keamanan, tetapi juga terus mendorong perbaikan pelayanan publik yang menyentuh langsung kehidupan warga.
Tak hanya Kapolda, sejumlah nama dari jajaran kepolisian juga turut menerima penghargaan serupa.
Polres Solok Selatan dinobatkan sebagai yang terbaik dalam peningkatan Pendapatan Kendaraan Bermotor (PKB) 2025, disusul oleh Polres Solok dan Polres Pesisir Selatan.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar pun turut diapresiasi atas optimalisasi pelayanan yang konsisten dan solutif.
Melalui Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol. Susmelawati Rosya, sang Kapolda menyampaikan rasa syukur sekaligus komitmen yang tak akan berhenti pada seremoni semata.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja keras seluruh personel Polda Sumbar bersama para mitra. Kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan publik—lebih profesional, transparan, dan memberi makna bagi masyarakat Sumatera Barat,” ungkap Susmelawati.
Hari itu, kemerdekaan tak hanya diperingati, tetapi juga dimaknai.
Ia bukan hanya warisan, tetapi kerja kolektif yang tak pernah usai. Penghargaan yang diterima menjadi cermin dari sinergi dan pengabdian yang tak kasat mata namun berakar kuat di tanah Minang.
Semoga semangat yang menyala di Lapangan Istana Gubernur pagi itu terus menyulut semangat melayani, melindungi, dan membangun—menuju Indonesia yang lebih utuh, lebih adil, lebih maju.(SRP)
0 komentar:
Posting Komentar