Solok - Dalam menghadapi badai krisis moral yang mengancam masa depan generasi muda, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Solok tampil mengambil peran sentral. Melalui Seminar Nasional bertema “Addressing Future Challenges: The Role of Law, Morality, Culture, and Character Education in Shaping the Young Generation”, Kemenag menegaskan bahwa madrasah bukan hanya benteng pendidikan agama, tetapi juga garda terdepan penyelamat moral bangsa.

Acara yang digelar pada Selasa (5/8/2025) di Solok Premiere Hotel ini menghadirkan ratusan peserta dari kalangan guru, penyuluh agama, tokoh adat, hingga pejabat Kemenag. Dibuka langsung oleh Wakil Bupati Solok, H. Candra, seminar ini menjadi ruang refleksi sekaligus aksi nyata dalam menyikapi fenomena dekadensi moral yang makin mengkhawatirkan.


Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Solok, Zulkifli, dalam paparannya menyampaikan keprihatinan terhadap perubahan perilaku generasi muda yang dinilai kian jauh dari nilai-nilai agama dan budaya lokal.

 “Dekadensi moral bukan lagi sekadar isu. Kita menyaksikan sendiri, bagaimana adat dan agama mulai terpinggirkan oleh arus global yang tak terbendung,” tegasnya.



Kemenag menekankan bahwa madrasah hari ini harus dilihat sebagai pilihan utama, bukan alternatif. Dengan pendekatan integratif antara iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan imtaq (iman dan takwa), madrasah mampu melahirkan generasi cerdas yang kokoh secara spiritual.


Dalam sambutannya, Wakil Bupati Solok H. Candra mengapresiasi langkah strategis Kemenag. Wabup mengingatkan, membina karakter generasi muda bukan hanya tugas guru atau tokoh agama, tapi tanggung jawab semua elemen masyarakat.

"Kita tidak bisa tinggal diam melihat narkoba, kekerasan, dan penyimpangan perilaku seperti LGBT tumbuh subur. Ini harus kita lawan bersama, dan madrasah harus jadi tembok pertama,” ujarnya tegas.



Wabup juga menegaskan komitmen Pemkab Solok untuk terus bersinergi dalam mendukung program pendidikan karakter berbasis budaya dan agama.


Menjadi penanda penting dalam seminar ini, buku “Parangai Elok” karya H. Zulkifli dan tim resmi diluncurkan. Buku ini memuat falsafah Sumbang Duo Baleh sebagai warisan budaya Minangkabau yang sarat nilai moral, dan diharapkan menjadi panduan dalam pembentukan karakter generasi muda masa kini.


Seminar Nasional: Titik Awal Gerakan Moral Bersama

Lebih dari sekadar wacana akademik, seminar ini menjadi ajakan konkret untuk kembali kepada akar nilai: agama, adat, dan akhlak mulia. Kemenag Kabupaten Solok tidak hanya menggagas diskusi, tapi membangun gerakan.

Madrasah bukan lagi sekadar tempat belajar, tapi benteng terakhir penjaga moral bangsa. Dan kini, saatnya semua elemen masyarakat berdiri di belakangnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top