Padang – Pagi yang hangat menyambut denyut kecil di halaman Masjid Agung Nurul Iman, Padang. Di bawah langit biru yang bersahabat, lautan kecil manusia berseragam putih tampak bergerak rapi dan penuh semangat. Mereka bukan jemaah haji yang baru pulang dari Tanah Suci, melainkan ribuan anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kota Padang yang tengah menapak jejak suci dalam kegiatan Manasik Haji, Kamis (18/9/2025).
Keriangan tergambar jelas di wajah-wajah mungil yang mengenakan kain ihram dan gamis putih. Tangan-tangan kecil itu melambai, bibir mungilnya melafazkan talbiyah dalam keterbatasan lidah anak-anak—namun tak mengurangi kesyahduan makna.
Diselenggarakan oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kota Padang, kegiatan ini menjadi semacam pelatihan spiritual mini yang mengajarkan pilar kelima dalam rukun Islam kepada generasi belia. Tidak hanya anak-anak yang antusias, para orang tua pun turut hadir, mendampingi dengan mata berbinar penuh harap.
Dari thawaf mengelilingi replika Kakbah hingga wukuf di Arafah, anak-anak mengikuti prosesi dengan disiplin yang mengejutkan untuk usia mereka. Ada yang berjalan sambil tersenyum, ada pula yang bertanya polos tentang makna setiap gerakan. Namun semuanya menyatu dalam nuansa pendidikan yang membumi dalam nilai-nilai langit.
Susi Fitria, Kepala Seksi PAUD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, mengungkapkan apresiasi mendalam atas kegiatan yang dianggapnya sebagai pijakan awal untuk membentuk karakter spiritual anak-anak.
“Manasik haji ini bukan hanya latihan ritual, tetapi penanaman nilai Islam sejak dini. Semoga kelak mereka tumbuh menjadi generasi yang saleh dan salehah, serta benar-benar berkesempatan menunaikan haji ke Baitullah,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Himpaudi Kota Padang yang setia menggelar kegiatan ini setiap tahunnya, sebagai bagian dari komitmen mendidik dengan cinta dan nilai-nilai luhur.
Ketua Himpaudi Kota Padang, Desi Susanti, menuturkan bahwa tahun ini, lebih dari 1.432 murid PAUD dari seluruh kecamatan di Padang terlibat dalam manasik. Mereka terbagi ke dalam 11 kloter, mewakili setiap kecamatan dengan semangat kebersamaan.
“Ini bukan sekadar kegiatan rutin. Ini adalah bentuk nyata dukungan kami terhadap dunia pendidikan dan terhadap visi Wali Kota Padang dalam membentuk Smart City yang religius dan berbudaya,” jelas Desi.
Ia menambahkan, Himpaudi akan terus berkomitmen menjadi mitra strategis dalam mencetak generasi yang cerdas dan berakhlak mulia—sebuah cita-cita besar yang bermula dari langkah kecil anak-anak hari ini.
Manasik Haji ini bukan hanya pengenalan tata cara ibadah, tapi juga sebuah pelajaran kehidupan. Di sana, anak-anak belajar tentang kesabaran, disiplin, kebersamaan, dan tentu saja, cinta kepada Sang Pencipta. Seperti untaian doa yang diselipkan dalam langkah-langkah kecil mereka, semoga pendidikan ini menjadi bekal menuju masa depan yang terang.
(*)
0 komentar:
Posting Komentar