Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

‎Dinsos Sumbar Salurkan Bantuan Rp124 Juta untuk 170 KK Korban Banjir Padang Pariaman

 

‎Padang Pariaman -  Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bergerak cepat menyalurkan bantuan darurat senilai Rp124.270.000 kepada para penyintas banjir di Nagari Kampung Galapung, Kecamatan Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman. Bantuan ini ditujukan untuk 170 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak parah sejak Minggu (23/11).
‎Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, yang langsung meninjau lokasi pengungsian pada Senin malam, menegaskan kehadiran pemerintah sebagai prioritas utama.
‎"Prioritas kita adalah keselamatan warga. Bantuan harus datang tepat waktu dan pemerintah harus hadir di titik-titik terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi," kata Wagub Vasko.
‎Bantuan Logistik dan Fokus pada Kelompok Rentan
‎Bantuan yang disalurkan melalui Dinas Sosial dan BPBD Sumbar meliputi:
‎Logistik Utama: 100 paket makanan siap saji, 160 paket makanan anak-anak, dua karung beras, dan 20 paket sembako tambahan dari BPBD.
‎Kebutuhan Sandang & Papan: 60 lembar kasur, 50 lembar tenda gulung, 40 lembar pakaian anak-anak, serta total 150 lembar selimut (50 dari Dinsos dan 100 dari BPBD).
‎Kebutuhan Keluarga: 50 paket kebutuhan dasar keluarga.
‎Menurut data BPBD, selain 170 KK terdampak, sebanyak 250 jiwa terpaksa mengungsi ke mushalla terdekat dan telah bertahan selama dua malam.
‎Wagub Vasko secara khusus menekankan agar aparat di lapangan menjadikan kelompok rentan — seperti lansia, ibu hamil, perempuan, dan anak-anak — sebagai prioritas utama dalam penanganan bencana.
‎250 Jiwa Mengungsi, Lansia dan Balita Jadi Perhatian

‎Suci Ramadhan, seorang Kader Pembangunan Manusia (KPM) Nagari Kampung Galapung, melaporkan bahwa kondisi pengungsi masih membutuhkan perhatian intensif. Dari 250 warga yang bertahan di lokasi pengungsian, terdapat 44 balita dan 92 lanjut usia (lansia).
‎Dalam kunjungannya, Vasko Ruseimy meminta seluruh jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman hingga tingkat nagari untuk memperkuat koordinasi dalam distribusi logistik, penanganan pengungsi, dan memastikan layanan kesehatan berjalan optimal.
‎"Semua unsur harus bergerak dalam satu alur. Situasi seperti ini tidak bisa ditangani sendiri-sendiri," tutupnya, menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat penanganan darurat bencana.
(**)