Terima Kunjungan AKKOPSI dan HAKLI, Zulmaeta Tegaskan LHS pada SPPG dari Program MBG harus Sehat, Aman dan Higienis
Payakumbuh, SUMATERALINE - Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, menegaskan Aksi Nyata Laik Higiene Sanitasi (LHS) pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bagian dari penguatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Sehat, Aman, dan Berkelanjutan.
Hal itu disampaikan saat menerima Kunjungan Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) di Aula Ngalau Indah, Balai Kota Payakumbuh, Jumat (14/11/2025).
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kehadiran kedua lembaga ini sekaligus memberikan dukungan langsung terhadap Aksi Nyata Laik Higiene Sanitasi (LHS) pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Program MBG merupakan bagian dari penguatan intervensi spesifik dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045. Program prioritas nasional tersebut ditujukan untuk meningkatkan status gizi anak sekolah/satuan pendidikan, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita.
Selain pemenuhan gizi, aspek keamanan pangan juga menjadi perhatian penting agar seluruh makanan yang disajikan aman, bebas kontaminasi, dan terhindar dari risiko keracunan.
Dalam sambutannya, Zulmaeta, menegaskan Kegiatan Aksi Nyata LHS Sanitasi ini memiliki makna penting, karena menjadi langkah konkret dalam memastikan bahwa seluruh layanan makan bergizi gratis memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan yang layak.
Dalam kesempatan tersebut, Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada AKKOPSI, HAKLI, pengelola SPPG, serta seluruh perangkat daerah yang telah berkomitmen menjalankan kegiatan ini dengan serius dan konsisten.
“Melalui aksi nyata ini, kita tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya higiene dan sanitasi, tetapi juga menumbuhkan budaya hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Saat ini terdapat 14 SPPG yang beroperasi di Kota Payakumbuh dan telah melayani 44.347 jiwa. Dua SPPG telah resmi memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), yaitu Yayasan Badunsanak Anugerah Barokah Kelurahan Koto Baru dan Yayasan Nurul Huda Kelurahan Kapalo Koto Ampangan, dan sebanyak 12 SPPG lainnya sedang dalam proses pengurusan sertifikat.
Zulmaeta juga menegaskan bahwa SLHS bukan hanya sebagai dokumen formal, tetapi harus diimplementasikan secara nyata di lapangan. Ia juga menyoroti pentingnya pengelolaan limbah yang baik dan ramah lingkungan.
Ia menyebutkan Saat ini, limbah yang dihasilkan SPPG di Kota Payakumbuh telah dimanfaatkan menjadi pakan ternak, makanan magot, pupuk organik oleh Dasawisma setempat, serta minyak jelantah yang disalurkan kepada pengepul.
“Alhamdulillah, Program Makan Bergizi Gratis di Payakumbuh memberi dampak positif, mulai dari meningkatnya gizi dan ekonomi masyarakat hingga kehadiran, konsentrasi, serta prestasi belajar siswa,” tambahnya.
Zulmaeta menyebut keberhasilan MBG tidak terlepas dari peran Organisasi Perangkat Daerah yang rutin melakukan pembinaan dan monitoring ke seluruh SPPG
Kegiatan ini juga di hadiri Asisten, Kepala OPD terkait, Ketua AKKOPSI, Ketua HAKLI, Wakil Regional BGN Sumatera Barat, Koordinator Wilayah BGN Payakumbuh beserta Ketua Yayasan dan Kepala SPPG Payakumbuh. (MC).
