Berpacu dengan Waktu: Petugas Air Minum Padang Berjibaku Pulihkan Layanan Pasca-Banjir
PADANG — Layanan air bersih di Kota Padang belum sepenuhnya pulih. Tiga Instalasi Pengolahan Air (IPA) vital, yakni Guo, Palukahan, dan Taban, mengalami kerusakan parah akibat hantaman banjir dan longsor beberapa hari lalu. Meskipun kerusakannya masif, di lapangan, petugas Perumda Air Minum Kota Padang tidak kenal lelah; mereka bekerja 24 jam nonstop demi mengembalikan aliran air bagi warga.
Pertarungan di Medan Sulit
Jejak kerusakan terlihat ekstrem, menghancurkan intake dan jaringan pipa utama. Namun, di tengah sisa puing, lumpur, dan cuaca lembap, para petugas menunjukkan dedikasi luar biasa. Mereka harus memanjat sisa rangka jembatan, mengangkat pipa yang terkubur lumpur, hingga bertahan di kegelapan hanya dengan lampu sorot portabel.
"Kerusakan ini bukan gangguan biasa, bencana ini merusak struktur vital. Namun, tim kami bekerja nonstop demi pemulihan secepat mungkin," ujar Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal, melalui Kasubag Humas Adhie Zein.
Progres dan Tantangan Utama
Kabar baiknya, Intake dan IPA Guo sudah berhasil dihidupkan kembali, dan air berangsur mengalir ke pelanggan.
Namun, tantangan besar masih menunggu, terutama di kawasan Belimbing. Aliran air belum mencapai beberapa kompleks di sana karena pipa utama di Jembatan Kampung Tanjung terputus total dan hanyut. Perbaikan pada titik kritis ini kini menjadi prioritas utama Perumda.
"Kami memohon pengertian pelanggan. Setiap petugas di lapangan sedang memasang tenaga dan waktu yang tak sedikit. Doa dan dukungan warga sangat berarti bagi mereka yang bertugas di medan sulit," tutup Adhie, meminta kesabaran pelanggan di tengah upaya keras pemulihan yang terus dikebut.(*)
