Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gerak Cepat dan Strategis: DLH Padang Pastikan 3.327 Ton Sampah Pasca Bencana Tuntas dalam 9 Hari




‎Padang – Bencana alam yang baru saja melanda Kota Padang tidak hanya meninggalkan duka, tetapi juga tantangan lingkungan yang masif. Tumpukan sampah sisa bencana—mulai dari backlog lima hari, puing permukiman, hingga ribuan kayu gelondongan dari hulu sungai—mencapai angka fantastis: 3.327 ton.
‎Menghadapi situasi darurat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang tidak tinggal diam. Dengan target penuntasan 9 hari, DLH hadir dengan pendekatan yang tidak hanya cepat, tetapi juga terukur dan berwawasan lingkungan.
‎Strategi Cerdas: Memilah, Bukan Sekadar Mengangkut

‎DLH Kota Padang menyadari bahwa memindahkan seluruh sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) bukanlah solusi yang efisien di tengah volume yang begitu besar. Oleh karena itu, strategi pemilahan di sumber menjadi kunci utama.
‎Sejak hari pertama pemulihan, DLH telah mengerahkan petugas LPS dan unit Bank Sampah untuk bekerja langsung di lapangan. Langkah taktis ini meliputi:
‎Penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle): Memastikan material yang masih bernilai guna tidak berakhir menjadi limbah sia-sia.
‎Pengurangan Beban TPA: Dengan memilah di awal, volume sampah yang harus diangkut armada truk berkurang signifikan, mempercepat proses normalisasi kota.
Mengubah Masalah Menjadi Manfaat: Solusi untuk 1.100 Ton Kayu

‎Tantangan terbesar datang dari 1.100 ton kayu gelondongan yang terbawa arus. Namun, DLH Kota Padang melihat ini sebagai peluang kolaborasi, bukan sekadar beban. DLH memastikan kurang dari separuh kayu tersebut yang akan masuk ke TPA. Sisanya? Dikonversi menjadi manfaat bagi masyarakat dan industri.
‎"Kami berupaya agar tidak semua sampah kayu ini masuk ke TPA. Selain dimanfaatkan oleh masyarakat, sebagian besar akan kami salurkan ke PT Semen Padang sebagai bahan bakar alternatif."
Fadelan Fitra Masta, Kepala DLH Kota Padang
‎Masyarakat pesisir dan pelaku UMKM didorong untuk memanfaatkan kayu tersebut sebagai bahan bakar produksi, menciptakan siklus ekonomi kecil di tengah pemulihan bencana. Sementara itu, kerjasama dengan PT Semen Padang menjadi bukti nyata bagaimana manajemen sampah bencana bisa dilakukan secara profesional dan berkelanjutan.
‎Komitmen untuk Pemulihan Kota Padang
‎Dengan pembagian zona penanganan yang terstruktur dan mobilisasi armada yang terus ditingkatkan, DLH Kota Padang optimis target sembilan hari akan tercapai.
‎Langkah ini adalah bukti komitmen DLH Kota Padang untuk memastikan wajah kota kembali bersih dan asri tanpa mengabaikan prinsip keberlanjutan. Kami bekerja keras, agar warga Kota Padang bisa segera bangkit dan beraktivitas kembali dengan nyaman. (SRP)