Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketangguhan Air Minum Padang: Sinergi Krisis, Pelayanan Cepat, dan Bukti Solidaritas Lintas Lembaga




Padang - Bencana banjir besar yang melanda Kota Padang dan wilayah Sumatera Barat baru-baru ini tidak hanya menguji ketahanan infrastruktur, tetapi juga menguji kecepatan dan kolaborasi setiap lembaga pelayanan publik. Di tengah tantangan terputusnya aliran air baku, tertimbunnya akses intake, dan rusaknya jaringan pipa, Perumda Air Minum Kota Padang tidak hanya bertahan—tetapi memimpin upaya pemulihan dengan kecepatan yang melampaui ekspektasi.

Ini adalah kisah tentang bagaimana Perumda Air Minum Kota Padang, dengan dukungan sinergi yang luar biasa, mampu membalikkan krisis menjadi momentum pembuktian ketangguhan layanan.


Kepemimpinan Responsif di Tengah Badai

Direksi Perumda Air Minum Kota Padang, melalui Kasubag Humas Adhie Zein, menegaskan bahwa pemulihan yang cepat ini adalah hasil dari koordinasi yang efektif dan kepemimpinan yang sigap. Sejak hari pertama bencana, Perumda Air Minum Kota Padang menjadi pusat komando, memastikan setiap detik krusial dimanfaatkan untuk mengembalikan hak dasar warga: air bersih.

“Waktu pemulihan layanan kami melesat lebih cepat karena kami tidak pernah sendiri. Kami berkolaborasi, dan kolaborasi itu adalah kunci dari setiap keberhasilan pemulihan ini.” - Adhie Zein, Kasubag Humas Perumda Air Minum Kota Padang.




Pilar Utama Pemulihan: Sinergi Alat Berat dan Pipa

Pemulihan infrastruktur air baku adalah tantangan terbesar. Di sinilah peran mitra strategis menjadi garda terdepan, memberikan dukungan teknis yang tak ternilai.

Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumatera: BWS V hadir sebagai penyelamat teknis dengan mengerahkan alat berat excavator secara instan. Aksi cepat mereka berhasil menormalisasi intake Kampung Koto, membuka kembali akses jalan menuju intake Palukahan, dan mempercepat penanganan jaringan.

Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPBPK) Sumatera Barat: Di bawah kepemimpinan Ibu Maria Doeni Isa, BPBPK tidak hanya memantau tetapi juga memperkuat rekonstruksi dengan pengiriman alat berat tambahan, sekaligus memastikan koordinasi lintas kementerian berjalan demi menjamin sanitasi darurat.

Jalur Hidup 1.500 Meter Pipa: Sinergi BWS V dan BPBPK membuahkan bantuan pipa sepanjang ±1.500 meter. Bantuan material ini adalah "urat nadi" tambahan yang mempersingkat waktu pemulihan sumber air baku.

Solidaritas Lintas Institusi: Mobil Tangki & Bantuan Logistik

Ketika instalasi belum sepenuhnya normal, distribusi air bersih ke ratusan ribu warga menjadi prioritas. Mobil tangki dari berbagai lembaga bergerak tanpa henti, menjadi "lengan distribusi" Perumda Air Minum Kota Padang di lapangan.

Apresiasi tinggi disampaikan kepada:

DAMKAR, PMI, BNPB, dan BPBD

Kementerian PUPR dan PU Provinsi/Kota Padang

Institusi-institusi ini memastikan suplai air bersih terus mengalir, menopang kebutuhan warga selama masa kritis. Koordinasi yang cepat dan tanpa pamrih ini merupakan bukti nyata kerja kemanusiaan yang terstruktur.

Lebih dari Sekedar Pemulihan: Ini Adalah Bukti Ketangguhan

Perumda Air Minum Kota Padang menegaskan bahwa krisis ini telah memperkuat fondasi pelayanan air bersih di Padang. Dukungan logistik, tenaga, dan moral dari PMI, Anggota DPR RI (Andre Rosiade), DPRD Sumbar & Kota Padang, OJK, Alumni FK Unand, dan seluruh tokoh publik serta lembaga lainnya, menunjukkan bahwa Perumda tidak pernah berdiri sendiri.

Direksi Perumda Air Minum Kota Padang menutup pernyataan ini dengan optimisme: “Bencana ini adalah pengingat betapa vitalnya air minum. Bantuan, perhatian, dan kerja sama ini adalah kehormatan bagi kami. Kami berdiri kembali lebih kuat dari sebelumnya, berkat sinergi ini.”

Ini adalah janji layanan yang lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih manusiawi bagi seluruh masyarakat Kota Padang.

Perumda Air Minum Kota Padang: Melayani dengan Hati, Tangguh dalam Sinergi. 

Bahan Penulisan dari Mond/Dirgantaraonline.co.id

Pembaharuan dan di Edit Kembali, oleh Redaksi sumateraline.com