Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PJN II: Arsitek Kebangkitan Infrastruktur Pesisir Selatan, Merajut Asa dari Aspal hingga Jembatan ‎


(Dokumentasi istimewa)

‎PAINAN – Di bawah komando Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Satuan Kerja PJN II membuktikan dedikasinya dalam memulihkan serta memperkuat tulang punggung infrastruktur di Kabupaten Pesisir Selatan. Melalui ketepatan teknis dan manajemen proyek yang terukur, PJN II berhasil menuntaskan preservasi jalur logistik utama dan kini mempercepat langkah dalam pemulihan konektivitas antar-wilayah pascabencana.
Restorasi Jalur Lintas Barat: Perkerasan Sempurna, Logistik Paripurna

‎Wajah Jalur Lintas Barat Sumatera yang menghubungkan Sumatera Barat dan Bengkulu kini bertransformasi total. Proyek preservasi ruas Kambang – Batas Muko-Muko telah mencapai progres 100%, menghadirkan standar kenyamanan dan integritas struktural jalan yang mumpuni bagi mobilitas nasional.
‎Intervensi teknis yang dilakukan PJN II mencakup:
‎Overlay (Lapis Tambah) Aspal: Menciptakan permukaan jalan yang rata dan kedap air untuk mendukung beban gandar kendaraan berat.
‎Optimalisasi Drainase: Memastikan sistem pembuangan air berfungsi presisi guna menjaga stabilitas badan jalan dari degradasi cuaca.
‎Mitigasi Geoteknik: Penguatan tebing di titik rawan longsor untuk menjamin keselamatan pengguna jalan.
‎"Pekerjaan ini tuntas tepat waktu. Akses yang kini mulus terbukti memangkas waktu tempuh secara signifikan, menjadikan jalur ini sebagai urat nadi pertumbuhan ekonomi yang andal," tegas Satker PJN II, Masudi, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.4, Gina Lamria Indriati Tampubolon.
Menjembatani Harapan: Tiga Jembatan Gantung Strategis Mulai Dikonstruksi

‎Setelah sukses mengamankan jalur darat, PJN II kini mengalihkan fokus pada pemulihan konektivitas mikro yang sempat terputus. Komitmen ini dibuktikan dengan telah terkontraknya pembangunan tiga jembatan gantung sekaligus di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan.
‎Proyek ini mengusung skema kontrak tahun jamak (multi-years) dengan masa pelaksanaan selama 8 bulan. Ketiga jembatan gantung yang akan segera memasuki tahap konstruksi tersebut adalah:
‎Jembatan Gantung Duku Subarang Solok (Kecamatan Koto XI Tarusan)
‎Jembatan Gantung Koto Rawang
‎Jembatan Gantung Limau Gadang
‎Walinagari Duku, Eriidal, menyampaikan apresiasi mendalam atas gerak cepat PJN II dan pemerintah terkait. "Doa kami terkabul. Dengan rampungnya jalan lintas, dimulainya konstruksi jembatan ini menjadi pelengkap kebahagiaan warga kami," ungkapnya.
‎Keberhasilan PJN II dalam menyeimbangkan antara preservasi jalan nasional dan pembangunan infrastruktur tanggap darurat menunjukkan profesionalisme tinggi dalam manajemen aset negara. Keberhasilan ini adalah hasil kolaborasi antara keahlian teknis sipil dan dukungan sosial masyarakat.
‎Pesisir Selatan kini tidak hanya memiliki jalan yang mulus, tetapi juga fondasi ekonomi yang lebih kokoh berkat komitmen nyata dari PJN II.(SRP)