Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TAGANA Kota Payakumbuh Salurkan Bantuan ke Warga yang Terisolir

 


Agam, SUMATERALINE — Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Payakumbuh bersama Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat menempuh medan berat untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terisolir di salah satu jorong di Subarang Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Selasa (02/12/2025).

Sebanyak 17 warga di kawasan itu terisolir setelah akses utama tertutup material longsor dan galodo.

Dari jumlah tersebut, 5 orang merupakan pra lansia, 3 balita, dan selebihnya warga dewasa. Akses yang terputus total membuat warga tidak bisa mendapatkan suplai logistik.

Bantuan yang dibawa mencakup 2 paket family kit, 5 paket kitware, 5 paket makanan siap saji, 20 kasur, serta 1 tenda serbaguna. 

Tim harus berjalan kaki sejauh sekitar 1,5 kilometer, melewati jalur sempit yang sebagian tertutup longsor, medan berlumpur, serta satu aliran sungai yang terjal akibat galodo.

Kondisi itu membuat tim melakukan dua kali pelansiran untuk memastikan seluruh logistik tiba dengan aman.

Pendistribusian turut dibantu Pramuka Peduli Kota Payakumbuh dan TNI, terutama untuk pengangkutan tenda serbaguna yang menjadi kebutuhan utama warga.

Sesampainya di lokasi, tim langsung mendirikan tenda serbaguna untuk menampung balita, pra lansia, dan warga yang rumahnya tidak lagi aman dihuni akibat bencana. Sebagian warga mengaku bertahan dengan persediaan terbatas sebelum bantuan tiba.

Wali Kota Payakumbuh melalui Sekretaris Daerah, Rida Ananda, mengatakan respons cepat ini menjadi bagian dari solidaritas kemanusiaan.

“Kami merasa terpanggil untuk segera membantu. Ada kelompok rentan di sana, jalur terputus, dan kondisi tidak memungkinkan warga bisa bertahan lebih lama,” kata Sekda Rida.

Menurutnya, kolaborasi Tagana, Dinas Sosial Provinsi, Pramuka Peduli, TNI, dan BPBD merupakan langkah krusial untuk memastikan bantuan bisa menjangkau lokasi yang sebelumnya tidak bisa diakses.

Koordinator lapangan sekaligus Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Payakumbuh, Eza, yang memimpin langsung operasi di Subarang Aia, menyampaikan perjalanan menuju lokasi termasuk salah satu yang paling berat.

“Medannya sangat sulit. Jalur licin, tebing rapuh, dan kami harus menyeberangi sungai dengan membawa logistik. Tapi tidak ada pilihan selain masuk karena warga benar-benar menunggu bantuan,” ujarnya di lokasi kejadian.

Ia menambahkan bahwa keselamatan tim tetap menjadi prioritas, namun percepatan distribusi harus dilakukan karena sebagian masyarakat berada dalam kondisi rentan.

“Kami pastikan semua logistik sampai. Setelah ini, kami lakukan pemetaan titik rawan dan buka jalur darurat agar distribusi berikutnya bisa lebih cepat,” katanya.

BPBD, Tagana, dan Dinas Sosial Provinsi masih memantau kondisi di Subarang Aia dan sejumlah titik longsor di sekitarnya. Potensi longsor susulan masih ada seiring cuaca yang tidak stabil.

"Operasi distribusi lanjutan direncanakan besok menyusuri lokasi terisolir lainnya," pungkasnya. (MC)