Padang-sumatraline.com – Komandan Korem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo melaksanakan kunjungan ke Pabrik Pembuatan Pakan Ikan Demplot Bios 44 Kodim 0312/Padang serta meninjau langsung pembuatan pakan ternak ikan yang dicampur menggunakan Bios 44 bertempat di Jalan Bhakti Abri Lubuk Minturun, Kel. Koto Panjang Ikua Koto, Kec. Koto Tangah, Padang, Sumbar, pada Senin (20/4).

Kunjungan Danrem 032/Wbr tersebut, bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam rangka ketahanan kesehatan ditengah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

Danrem 032/Wbr Brigjen TNI kunto Arief Wibowo menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam mengatasi situasi dan kondisi selama pandemi Covid-19 yang belum diketahui berapa lama penyelesaiannya.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, untuk itu perlu dilakukan budidaya ternak ikan menggunakan Bios 44, dengan mengangkat potensi lokal terutama para pengusaha pakan dan peternak ikan dalam mengembangkan hasil panennya.

Selain itu, dirinya juga melihat secara langsung hasil produksi dan pembuatan pakan ternak ikan berbahan Bios 44 yang diolah oleh pabrik pakan ikan tersebut, jelas Brigjen TNI Kunto.

Dimana produksi yang dihasilkan bisa meningkatkan ketahanan pangan dan membantu produksi hasil perikanan, karena banyak terdapat kandungan protein yang bisa meningkatkan hasil panen.

“Manfaat hasil produksi pakan ternak dan panen ikan tersebut nantinya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat selama masa pandemi ini”. tutur Danrem 032/Wbr

Yose selaku pemilik kolam ikan menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan Korem 032/Wbr beserta jajarannya banyak memberikan nilai nilai positif, dalam hal ini pemberdayaan potensi masyarakat khususnya para pengusaha peternak ikan dalam membuat pelet yang dicampur dekomposer Bios 44, ungkapnya.

Selanjutnya, bahan yang digunakan untuk dijadikan pakan ternak tersebut terbuat dari tepung ikan kering yg tidak dipakai lagi, tepung tapioka, roti, bekatul, dan ampas tahu. Setelah itu seluruh bahan diaduk merata, kemudian dilanjutkan dengan proses penggilingan dan penjemuran untuk menjadi pelet ikan yang sudah terbentuk, jelasnya.


Hasil pakan ternak yang telah diolah menggunakan mesin guna dijadikan pelet
Lebih lanjut, produksi pakan tersebut memiliki kandungan protein berdasarkan hasil perhitungan sekitar 37,8 persen, sehingga sangat bagus dalam budidaya ikan, baik itu ikan patin, nila dan juga lele.

“Dengan melakukan pengolahan secara mandiri serta adanya mesin dan bahan bahan yang dimiliki, kami hanya menggunakan modal dasar Rp. 5.850, sementara bahan pabrikan luar harga jualnya Rp. 10.600, untuk itu dilihat secara ekonomis pakan ternak tersebut sangat membantu para peternak ikan”, tuturnya.

Dengan adanya masyarakat petambak yang berkunjung setiap harinya ke pabrik semakin menarik minat para petambak ikan untuk mempelajari dan membuat secara mandiri pakan ikannya dengan pertimbangan ekonomisnya, apalagi ditengah situasi ekonomi masyarakat yang menurun akibat dampak Covid-19, membuat pelet ikan secara mandiri saat ini dinilai dapat lebih tepat dan membantu ekonomi masyarakat untuk menopang dan tetap menjaga keberlangsungan ekonomi masyarakat agar terus bertahan di tengah situasi saat ini.

Turut serta dalam kegiatan tersebut Kasrem 032/Wbr Kolonel  Edi Nurhabad, para Kasi Korem, Dandim 0312/Pdg Kolonel Arh Nova Mahanes Yudha, Sekcam Koto Tangah  Elfian P. Ifadi, Danramil Koto Tangah Kapten Inf Setianis, Babinsa Koramil 06/Koto Tangah, Yose pengelola tambak ikan patin.(Pen 032)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top