Padang-SL-Masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius di Indonesia. Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu dasar atau “gerakan masyarakat hidup sehat” dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Apalagi saat ini, dunia tengah dilanda kemunculan virus Covid 19 yang telah merenggut ratusan ribu jiwa manusia, termasuk di Indonesia yang kini angka kematian akibat virus ini telah mencapai 1.500 jiwa lebih.

Dilaporkan dalam The New England Journal of Medicine, virus Covid 19 ini dapat tetap hidup di udara hingga tiga jam, pada tembaga hingga empat jam, pada kardus hingga 24 jam, dan pada plastik dan stainless steel hingga 72 jam. Lebih lanjut, SARS-CoV-2 RNA ini juga ditemukan di berbagai permukaan kabin pada kapal pesiar Diamond Princess yang memuat orang-orang terinfeksi virus tersebut hingga 17 hari setelah penumpang turun, seperti dilansir Live Sciences. Mengetahui fakta tersebut, prosedur penyemprotan disinfektan perlu dilakukan agar virus tidak menyebar semakin brutal.

Prosedur penyemprotan disinfektan dapat dilakukan di lingkungan yang dianggap zona merah atau daerah yang berpotensi besar terjadi penularan virus COVID-19 seperti puskesmas, klinik-klinik, beserta daerah yang pada peta menunjukkan zona merah atau di lingkungan lainnya yang tidak termasuk zona merah.

Dengan membuat sendiri larutan disinfektan, masyarakat dapat mendisinfeksi lingkungan sekitar untuk mematikan virus, terlebih jika telah ada orang yang diketahui positif terjangkit COVID-19 tersebut. Melakukan sendiri disinfeksi akan membantu pihak-pihak terkait dalam mencegah penularan virus, serta menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

Uraian di atas menunjukkan keterkaitan antara lingkungan dengan kesehatan manusia. Hal inilah yang menjadi alasan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat melakukan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat. Kegiatan ini dilakukan oleh 3 orang dosen, yaitu Yuherman, S.P., M.Pd., dari program studi Pendidikan Geografi, Dr. Weni Yulastri, M.Pd., dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, serta Refni Yulia, S.S. M.Hum., dari Program studi Pendidikan Sejarah. Kegiatan ini dibantu oleh 2 orang mahasiswa dari program studi Pendidikan Geografi, yaitu Tiara Oktania dan Wita Puspa Dewita.

Ketika diwawancarai pada hari Rabu (29/07/2020) Yuherman menyatakan bahwa “masalah yang ditemukan saat ini adalah masih banyak masyarakat yang tidak atau kurang peduli dengan lingkungan. Padahal kebersihan lingkungan dapat menjamin kesehatan warga masyarakat yang menghuni lingkungan yang bersangkutan,”katanya.
Ditambahkan oleh Weni Yulastri “lingkungan sehat kita pun akan sehat, oleh sebab itu  mari kita jaga kebersihan lingkungan, maka insyaallah virus Corona pun akan mampu kita hindari,”terangnya.

Kegiatan ini dilakukan dengan menyebarkan pamflet yang berisi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penularan virus Covid 19. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, masyarakat semakin peduli dengan kebersihan lingkungan dan terhindar dari wabah virus covid 19. (###)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top