Payakumbuh, SUMATRALINE --- Saat sekarang ini bahaya yang kerap menyerang anak-anak seperti kekerasan dan eksploitasi terhadap anak semakin meningkat. Tingginya kekerasan dan eksploitasi terhadap anak dapat mengancam generasi masa depan bangsa indonesia. 

Untuk menanggulangi hal tersebut, Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Payakumbuh  berkerjasama dengan DP3AP2KB Kota Payakumbuh mengunjungi  SMP N 4 Kota Payakumbuh sebagai awal kunjungan guna berkoordinasi dengan pihak sekolah dan membantu anak-anak yang memiliki permasalahan dan berdampak pada kehidupan dan psikis si anak. 

Ketua P2TP2A Kota Payakumbuh Ny. Machdalena Erwin Yunaz didampingi Kabid Perlindungan Anak Atrimon saat kunjungan di SMPN 4 Payakumbuh, Senin(8/3) mengatakan dalam mendidik anak budaya Minang menggambarkan dengan istilah Anak dipangku, keponakan dibimbing. Artinya tidak ada anak di wilayah Minangkabau yang terlantar dari sejak kecil. Karena anak sudah dididik dengan nilai-nilai agama (adat bersandi sarak, saran bersandi kitabullah). Namun saat ini nilai adat tersebut mulai tergerus dengan perkembangan zaman. Banyak saat ini anak-anak kurang mendapat pemahaman dari keluarga terdekat mereka. 

"Untuk itu pelaksanaan teknis kegiatan P2TP2A ini kami mengunjungi seluruh sekolah SMP dan SMA yang ada di Kota Payakumbuh fokus mengupayakan keberpihakan kita dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di kota Payakumbuh, Penting bagi kita yang mempunyai kompetensi untuk menyebarluaskan kembali untuk pemahaman ini ke tengah masyarakat. Disini hak-hak ibu dan hak anak-anak akan diperjelas dan tidak sembarangan berbuat hal-hal yang dapat merugikan orang lain, misalnya kesewenangan Suami memukul Istri, Orang Tua memukul anak kandungnya sehingga melalui wadah ini kita memberi pemahaman dan pencegahan,”tuturnya.

Ditambahkan Machdalena Hal ini harus dilakukan dalam mencegah kekerasan terhadap anak karena kekerasan terjadi seperti gunung es, artinya kekerasan fisik, psikis, seksual, penelantaran banyak terjadi namun tidak diketahui oleh masyarakat luas. Dibutuhkan kesadaran antar keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam melindungi anak.

"Meski kasus kekerasan masih terjadi, Pemko Payakumbuh telah mampu menyelesaikan setiap kasusnya. Pemko juga mendukung penuh langkah yang dilakukan P2TP2A dalam mengatasi masalah kekerasan terlebih terhadap anak. Terbukti, hasil komitmen pemerintah dalam hal ini dibuktikan dengan Kota Payakumbuh telah mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak(KLA) tingkat Pratama selama 4 tahun berturut-turut. Instansi dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Ketenaga Kerjaan dan Dinas yang membidangi Agama, diharapkan nantinya dapat mendukung kegiatan ini demi terbentuknya generasi masa depan yang unggul di Kota Payakumbuh," Pungkas Machdalena. 

Senada dengan Machdalena, Kepala SMP N 4 Kota Payakumbuh Mardiyus mengatakan sangat mendukung kegiatan yang telah dilakukan oleh Pemko Payakumbuh karena dengan adanya kunjungan dari Dinas terkait, pihak sekolah dapat belajar dan lebih memahami lagi bagaimana menghadapi anak-anak yg perlu pendampingan secara khusus, serta dengan adanya kunjungan tersebut pihak sekolah dan dinas terkait dapat berkerjasama dalam penyelesaian permasalahan anak, khususnya guru di bagian Bimbingan konseling. 

"Saya sangat berterima kasih atas kunjungan Pemerintah Kota Payakumbuh Khususnya DP3AP2KB, Karena dengan adanya kunjungan ini kami dari pihak sekolah dapat belajar dan lebih memahami lagi bagaimana menghadapi anak-anak yg perlu pendampingan secara khusus. Dengan adanya kegiatan ini kami berharap anak-anak di sekolah dapat menimba ilmu dengan baik, tanpa adanya pemikiran lain atau masalah keluarga yang turut dipikirkan oleh anak-anak,"pungkas Mardiyus.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top