Lima Puluh Kota, SUMATRALINE -- Wakil Bupati Lima Puluh Kota Rizki Kurniawan Nakasri  bersama  Plt. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota Ir. Sepdi Paindayeri dan sekretaris menemui Kepala Badan Riset Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kamis, (18/04). 

Wabup mengatakan ada beberapa program dari kementrian bisa kita bawa ke Lima Puluh Kota. 

Pertama, pusat pembenihan dan pembesaran ikan akan dibangun di Lima Puluh Kota. Untuk awal dibutuhkan lahan 1 ha, dan akan dikembangkan hingga dapat mencapai 100 ha. Dan akan dikembangkan di daerah tertinggal sebagai salah satu cara untuk membebaskan kawasan tersebut dari keterisoliran, sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Lahan perikanan 100 ha tentu akan menyerap banyak tenaga kerja. Produksi yang mencapai puluhan juta benih setiap bulan akan digunakan untuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat.", tutur Wabup Rizki. 

Kedua, ditetapkan kampung-kampung tematik seperti kampung ikan dewa, limbek, dan lain-lain. Dengan menetapkan kampung tematik ini tentu anggaran-anggaran dari pusat akan bertambah banyak untuk kita tarik ke Kabupaten Lima Puluh Kota. Dalam waktu dekat akan dimusyawarahkan dengan OPD terkait dan tentu pemerintah nagari. 

Ketiga sekolah perikanan dan politeknik akan dibangun di Lima Puluh Kota dan kelas pertama  dibuka pada tahun ini dengan jumlah 30 orang. Untuk persiapan kelas akan disediakan Pemkab Lima Puluh Kota dan untuk semua biaya makan minum serta biaya pendidikan ditanggung KKP. 

Keempat mengenai kantor riset KKP di IKK, akan dibangun dengan lahan yang di butuhkan 1 ha. 

Kelima Transfer teknologi budidaya ikan segera dimulai. Benih-benih dan indukan akan dibawa ke Lima Puluh Kota pada tahun ini. 

Sementara itu Kepala Badan Riset Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan akan melakukan kunjung ke Kabupaten Lima Puluh Kota minggu depan. 

"Lima Puluh Kota dengan lahannya yang luas dan potensi sungai-sungai besarnya, BERPOTENSI untuk menjadi kawasan perikanan terbesar di Sumbar, bahkan mungkin SUMATERA", ucap Kepala Badan Riset Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ir. R Sjarief Widjaja. Ph.D, FRINA.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top