Payakumbuh, SUMATRALINE — Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Pendidikan menerima kunjungan Witarman Huang dari PT. BRINT MITRA INTEGRASI yang berkantor di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Kunjungan atas pimpinan dari PT. BRINT MITRA INTEGRASI yang lebih akrab disebut BRINT ini yakni untuk melakukan sosialisasi atas penggunaan aplikasi pendidikan yang telah dikembangkan oleh BRINT.

Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja kepala dinas pendidikan kota Payakumbuh Dasril itu turut juga dihadiri langsung wakil walikota Payakumbuh Erwin Yunaz serta didampingi oleh kepala sekolah SMKN 4 Aizur Hedi, kepala sekolah SMAN 1 Defi Malitra dan Kabid Pendidikan Dasar Fiqhi Rahmat.

Diawal perkenalan, CEO PT. BRINT MITRA INTEGRASI menyampaikan jika BRINT merupakan sebuah platform yang bergerak dibidang management sekolah dan lembaga pendidikan yang merupakan penyedia solusi lengkap dan terintegrasi untuk menjalankan institusi pendidikan melalui sebuah platform aplikasi.

“Kami menyederhanakan pekerjaan administrasi, meningkatkan aksebilitas informasi, memfasilitasi komunikasi aktif, dan memberikan visibilitas data untuk semua aspek sekolah,” ungkap Witarman Huang, Kamis (4/11).

Sistem ini dirancang untuk digunakan oleh setiap departemen sekolah, mulai dari administrator hingga kepala sekolah. Dan sistem berbasis web kami ini memungkinkan bagi pengguna untuk dapat mengakses informasi yang konsisten baik itu dari rumah, sekolah, maupun dimana saja berada,” terang Witarman.

Witarman menyampaikan juga jika agenda kunjungan ke Pemerintah Kota Payakumbuh yakni untuk menyosialisasikan paltform bagi dunia pendidikan yang telah dikembangkan oleh PT. BRINT MITRA INTEGRASI.

“Dan dalam penggunaan platform yang kami sediakan, kami hanya menyediakan satu jalur jasa bagi user pengguna paltform yakni hanya dengan menyewa jasa penggunaan platform kami, dan tidak untuk dijual. Karna aplikasi dari platform ini telah kami sediakan dengan lengkap untuk server dan basis data yang kami kelola sendiri, sehingga kami tidak bisa menjual aplikasi ini dengan atas apa yang telah kami kembang dan sempurnakan sampai saat ini,” ucapnya melanjutkan.

Menanggapi atas apa yang disampaikan Witarman tersebut, Wakil walikota Erwin Yunaz menyampaikan jika saat ini memang telah dilaksanakan dan terapkan untuk metode sistem pendidikan dalam sistem pembelajaran yang berbasis teknologi, dan juga situasi yang berlangsung terjadi karna wabah pandemi virus covid-19, maka kita semua harus menerapkan penggunaan sistem berbasis teknologi dalam menjalankan semuanya.

“Alhamdulilah, setelah berjuang dalam menghadapi wabah pandemi yang menyerang kota semua, saat ini Pemko Payakumbuh yang sebelumnya merupakan masuk dalam kategori status zona oren, sekarang sudah masuk dalam status zona hijau. Dan ini menandakan dunia pendidikan di kota Payakumbuh sudah mulai berangsur membaik dan normal dalam menjalankan aktivitas dan kegiatan seperti sediakala,” ungkap Erwin dengan bahagia.

Dilanjutkannya, dengan telah masuk kedalam zona hijau ini, maka sudah banyak siswa yang melaksanakan pembelajaran secara tatap muka di sekolah, meskipun belum secara penuh dimana sekolah masih menerapkan sistem pembagian jam belajar untuk siswa yang melaksanakan tatap muka di sekolah,” ujar Erwin.

Lebih lanjut, Erwin mengatakan jika memang dibutuhkan untuk penggunaan aplikasi seperti yang disediakan oleh platform dari BRINT ini, maka Pemko Payakumbuh bersama dinas pendidikan akan merembukkan terlebih dahulu untuk dapat menggunakan aplikasi dari BRINT pada dunia pendidikan di lingkup kota Payakumbuh.

“Kami di Pemko Payakumbuh akan tetap merembukkan kembali bersama untuk bagaimana dapat menggunakan platform dari BRINT ini, karna kedepannya teknologi semakin berkembang, dan kita semua akan menggunakan teknologi seperti yang telah disediakan oleh BRINT ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala dinas pendidikan kota Payakumbuh Dasril turut menyampaikan bahwa saat ini dalam penggunaan anggaran untuk pendidikan di kota Payakumbuh sangatlah terbatas, dimana anggaran yang ada untuk menggerakkan pendidikan di kota Payakumbuh masih bergantung terhadap kucuran dana BOS dari pemerintah pusat, sehingga dengan anggaran ini, pemerintah daerah tidak dibolehkan menggunakan anggaran dari pusat ini untuk penyedia pihak ketiga seperti contoh untuk penggunaan platform aplikasi dari BRINT ini.

“Karna anggaran bantuan BOS dari pemerintah pusat ini telah diatur agar harus digunakan untuk menunjang kepentingan dalam pembelajaran tatap muka di sekolah, seperti untuk melengkapi sarana fasilitas penunjang  belajar di sekolah-sekolah,” ungkap Dasril.

Senada dengan Dasril, Kepala sekolah SMKN 4 Aizur Hedi turut menyampaikan jika dalam penggunaan aplikasi yang disediakan oleh pihak ketiga seperti dari BRINT ini, sangat sulit untuk direalisasikan karna untuk menyediakan anggaran khusus dalam menggunakan jasa pihak ketiga tidak ada, dan juga dengan terjadinya wabah pandemi virus covid-19 ini, anggaran yang sebelumnya masih ada sedikit disisihkan buat kebutuhan penunjang pembelajaran sudah tidak ada lagi, dan bahkan anggaran yang adapun sudah banyak ditarik untuk penggunaan dalam menanggulangi wabah pandemi covid-19 yang terjadi.

Terkait aplikasi BRINT, Aizur mengatakan jika aplikasi yang disediakan oleh BRINT ini sudah sangat bagus, dimana pihak SMKN 4 sudah mengujicoba sebelumnya, akan tetapi untuk kedepannya kami tentu berharap agar dalam menggunakan aplikasi BRINT ini tentu dapat digunakan dengan swadaya dan bahkan gratis seperti dalam penggunaan aplikasi ruang guru yang sudah sudah terlebih dahulu digunakan sebelumnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top