Limapuluh Kota, SUMATRALINE — Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo menantang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, bekerja keras untuk  menurunkan angka stunting di wilayah kerjanya. Tantangan ini tak lepas dari tingginya angka stunting Koto Tinggi dan sekitarnya mencapai 14,08 persen melebihi angka rata-rata Kabupaten Limapuluh Kota, dengan kisaran 8,28 persen.  Tingginya angka stunting merupakan pekerjaan rumah dalam pembangunan sumber daya manusia yang mesti diselesaikan secara bertahap setiap tahun oleh segenap pemangku kepentingan. Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Hal itu disampaikan Bupati Safaruddin ketika menghadiri serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas (Puskesmas) Koto Tinggi dari pejabat lama dr. Febriandi ke Ns.Rensiner S.Kep., Mars, pada Rabu (02/02/2022). Pada kesempatan itu, Bupati juga mengapresiasi dedikasi Febriandi selama melaksanakan tugas selaku Kepala Puskesmas Koto Tinggi. Usai momen sertijab Bupati didampingi Ketua TP-PKK Nevi Safaruddin, Anggota DPRD Limapuluh Kota Khairul Apit, Camat Gunuang Omeh Gusni Hendrix dan Forkopimca, Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Ali Amran, melakukan peninjauan gedung baru Puskesmas Koto Tinggi yang telah beroperasi  sejak Juli 2021 lalu. 

Secara lugas dalam momen pelantikan, sekaitan penanganan stunting Bupati mengatakan,” Puskesmas Koto Tinggi harus memutar otak dalam menangani tingginya angka stunting ini.” Penegasan ini menyusul posisi Koto Tinggi sebagai wilayah khusus penanganan stunting di Limapuluh Kota", tuturnya.  Fokus perhatian Bupati Safaruddin dalam hal penanganan stunting dan gizi kronis lainnya juga sejalan dengan fungsi puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat.  Di sisi lain, Puskesmas juga berfungsi sebagai pembina masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat, dengan mewujudkan Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. 

Agar peran puskesmas bisa efektif dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, Bupati mengajak Kepala Puskesmas (Kapus) yang baru untuk segera menjalin koordinasi dengan pemerintah nagari, Babinkamtibmas serta Babinsa. Melalui koordinasi dan kerja sama itu, Bupati berharap angka stunting atau masalah gizi kronis di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi, bisa turun secara signifikan.  Untuk maksimalnya fungsi puskesmas,  Bupati Safaruddin berpesan agar segenap  komponen Puskesmas Koto Tinggi mendukung kepala puskesmas yang baru, dalam merancang dan mengimplementasikan upaya persuasi pencegahan stunting agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top