Padang - Ketatnya persaingan dalam dunia pendidikan yang dibarengi dengan kemajuan di bidang IT, membuat siswa dituntut untuk belajar lebih giat dan lebih aktif agar dapat beradaptasi dan memahami setiap kurikulum yang diajarkan agar bisa berkompetensi dengan sekolah lain.

Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Padang Irwan Basir, Dt. Rajo Alam, SH.MM dalam amanatnya saat menjadi pembina upacara di SMAN 5 Padang, Senin 15/8/2020.

Lebih lanjut dikatakan, tantangan bagi siswa dalam dunia pendidikan di era keterbukaan ini amatlah berat. Setiap siswa harus bijak dalam menyikapi dinamika perkembangan yang ada. Ambil yang baik-baik saja dan mana yang tidak baik tinggalkan. Karakter sebagai siswa berpendidikan harus tetap menjadi jati diri siswa dalam membentengi diri dari pengaruh yang negatif.

" Zaman sekarang, tantangan bagi siswa dalam dunia pendidikan amatlah berat. Untuk itu setiap iswa harus bijak dalam menyikapi segala dinamika perkembangan yang ada. Terhadap yang baik- baik kita ambil dan mana yang tidak baik, kita tinggalkan. Karakter sebagai siswa berpendidikan harus tetap menjadi jati diri kita dalam membentengi diri dari pengaruh yang negatif, " ucap Irwan Basir.

Disamping itu Irwan Basir juga memberikan dorongan dan motivasi kepada para siswa agar belajar dengan sungguh-sungguh dari setiap materi pelajaran yang diberikan. Salah satu pendidikan karakter jati diri seorang anak adalah pendidikan yang diterima di bangku sekolah. Selain itu pendidikan di intern keluarga dan pendidikan di lingkungan tempat tinggal. Tiga faktor inilah yang membentuk karakter anak tersebut sampai dia dewasa.

" Ada tiga faktor yang mempengaruhi pendidikan karakter anak. Pendidikan di intern keluarga, lingkungan dan pendidikan di bangku sekolah. Ketiga faktor inilah yang mempengaruhi pendidikan karakter seorang anak sampai dia dewasa. Mau jadi apa dia nanti tergantung dengan perilaku belajarnya di sekolah, didikan dari keluarganya dan pergaulannya dilingkungan dimana dia tinggal," jelas tokoh  yang juga ketua Dekopinda Kota Padang ini.

Selanjutnya juga dikatakan, fenomena dunia pendidikan sekarang yang dinodai dengan oknum siswa yang terlibat tawuran adalah salah satu contoh gagalnya salah satu sistem pendidikan karakter tadi. Mau jadi apa generasi ini nantinya, kalau dimasa-masa pendidikan diwarnai dengan perilaku yang tidak terpuji. Padahal mereka adalah generasi yang akan menjadi pemimpin dan pengganti pemimpin yang sekarang. 

"Kita cukup prihatin dengan adanya siswa yang tawuran dan ini adalah salah satu contoh gagalnya salah satu sistem pendidikan karakter tadi. Mau jadi apa generasi ini nantinya, dimasa-masa pendidikan diwarnai dengan perilaku yang tidak terpuji. Mereka adalah generasi yang nantinya akan menjadi pemimpin dan pengganti pemimpin yang sekarang," ucap Irwan Basir.

"Alhamdulillah, siswa SMAN 5 Padang tidak terlibat di dalamnya. Saya sangat mengapresiasi itu," sambungnya lagi. 

Selain itu, Irwan Basir juga mengharapkan setiap siswa juga harus peka dan memahami akan budaya kearifan lokal yang ada di daerahnya. Siswa juga dianjurkan untuk mempelajari tradisi budaya daerahnya disamping ilmu pengetahuan umum yang diajarkan di sekolah.

" Sebagai seorang siswa, kalian juga harus bisa memahami budaya kearifan lokal daerah ini. Pemahaman akan pengetahuan adat dan budaya tradisi daerah juga harus dipelajari disamping pengetahuan umum. Ini agar nilai-nilai adat dan budaya tetap terpelihara dan terlestarikan di daerah kita, " harap Irwan Basir yang juga tokoh Adat nagari Pauh IX ini.

Di akhir Upacara Irwan Basir juga menyerahkan Trofi dan penghargaan untuk siswa peraih medali Emas Olimpiade di bidang Bahasa Indonesia kepada Lupita Dwicahyani Salsabila.(***)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top