Payakumbuh, SUMATRALINE --- Pemerintah Kota Payakumbuh bersama Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menyalurkan 50 paket bantuan sosial kepada lansia terlantar, anak terlantar, dan disabilitas terlantar di Kantor Dinas Sosial, Kamis (4/8).

Disebut terlantar, sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) di dinas sosial, disabiitas yang dibantu adalah dari keluarga tidak mampu melalui Program Atensi Sentra Abiseka Pekanbaru (dulunya salahsatu Balai di Kementerian Sosial).

Plt. Kepala Dinas Sosial B. Nasution didampingi Kabid PRJS Kurniawan Syah Putra menyampaikan bersyukur dengan telah disalurkannya bantuan bagi masyarakat Payakumbuh yang menyandang disabilitas. Kepedulian Pemerintah Kota Peyakumbuh melalui Dinas Sosial dengan masalah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) adalah dengan terus getol berupaya menjangkau dan menjuluk program-program bantuan, baik dari pemerintah pusat maupun swasta.

"Alhamdulillah kita mengusulkan penerima bantuan yang telah didata dari setiap kecamatan di Kota Payakumbuh. Proses pengusulan, asesmen, dan penyaluran bantuan telah dilalui dengan baik. Kita juga memiliki jaringan yang bagus dengan kementerian," kata B. Nasution.

B. Nasution menambahkan bantuan ini adalah:

Tongkat kaki 3 sebanyak 1unit

Tongkat kaki 4 sebanyak 1 unit

Tongkat kaki 1 sebanyak 3 unit

Tongkat adaptif sebanyak 1 unit

Nutrisi Lansia 27 paket

Nutrisi Disabilitas 8 paket

Nutrisi Anak 5 paket

Familiy Kit (Kasur, Sprei, Selimut, bantal) 27 Paket

Kursi Roda Cerebral Palsy 1 unit

Alat bantu dengar 2 unit

Kaki palsu 4 buah

Kursi roda 3 in one 2 unit

Kursi roda standar 1 unit

Stroller anak 2 unit

Walker 1 unit

Wirausaha Ternak Ayam Kampung 3 paket

Wirausaha Warungan 1 paket

"Ada yang diantarkan ke rumah penerima, karena tidak bisa hadir langsung ke kantor dinas sosial. Untuk penerima bantuan kaki palsu, mereka dibawa untuk ukur kaki langsung ke Pekanbaru," kata B. Nasution.

B. Nasution juga mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Sentra Abiseka Pekanbaru yang telah membantu pemerintah Kota Payakumbuh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat disabilitas.

"Tahun lalu kami juga dibantu sembako dan bantuan lainnya oleh Balai Abiseka Pekanbaru sebelum lembaga kementerian sosial ini berubah nama," ungkapnya.

Sementara itu, Pekerja Sosial Sentra Abiseka Pekanbaru Yustisia Dwi Putra menyampaikan program ini berada di bawah Direktorat Rehabilitasi Sosial melalui program di lembaga Sentra Abiseka Pekanbaru. Mereka menerima data yang diusulkan oleh pemerintah daerah, kemudian diasesmen ke lapangan untuk memastikan kelayakan calon penerima.

"Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat. Kami juga mengapresiasi Dinas Sosial Kota Payakumbuh sejak hari kemarin kami diantar langsung ke rumah calon penerima bantuan dan dilayani dengan baik. Sinergi seperti ini yang diharapkan agar terjalin lagi kerja sama yang lebih baik kedepannya, masih banyak lagi masyarakat yang membutuhkan bantuan, semoga kita bisa membantu yang belum meraihnya," ujarnya.

Salah satu disabilitas, Anggara Surya Dinata warga Subarang Batuang, penerima bantuan kaki palsu menyampaikan pada bulan April 2022 Dia ditemui oleh pendamping dan petugas pendata dari dinas, disampaikan saat itu dirinya diusulkan untuk mendapatkan bantuan kaki palsu. Anggara bercerita, dirinya kehilangan kaku sejak 2008 akibat kecelakaan bermotor di umur 16 tahun. Sejak saat itu dirinya memakai penyangga berjalan, kemudian pada tahun 2015 baru bisa memakai kaki palsu.

Bahkan, 5 tahun lalu, Anggara pernah ikut seleksi body contest di Kota Padang. Semangat untuk terus menjalani hari-harinya terus ada di dalam diri Anggara, meski ada kekurangan fisik.

"Alhamdulillah hari ini saya dapat bantuan kaki palsu baru. Nanti saya akan pergi ke Pekanbaru bersama orang kementerian untuk pencocokan. Saya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Payakumbuh dan Kementerian Sosial RI atas bantuannya," kata pria yang saat ini kesehariannya bekerja di pabrik batako itu. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top