Payakumbuh, SUMATRALINE --- Hal menarik terjadi dalam kegiatan Penyuluhan Sosial Keliling yang di gagas oleh Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, di Hotel Mangkuto Payakumbuh pada Kamis (08/09/22) lalu.

Bekerjasama dengan Dinas Sosial Kota Payakumbuh, peserta penyuluhan berhasil diajak membentuk komunitas peduli sesama yang dinamakan Komunitas Tangan Diatas Kelurahan Balai Jaring. 

Lahirnya komunitas ini tak lepas dari pancingan Kepala Dinas Sosial Kota Payakumbuh Irwan Suwandi saat bertindak selaku pemateri penyuluhan. Membawa tema peran masyarakat dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial, Kadis termuda di Kota Payakumbuh tersebut mendorong peserta untuk perperan nyata dalam usaha mengatasi kemiskinan diwilayahnya. 

"Bicara pengentasan kemiskinan tak selesai dengan ceramah saja, harus ada langkah konkrit dari bapak ibu semua. Jika mau, saya tawarkan bapak ibu yang ada disini bersedia menjadi orang yang posisi tangannya diatas (berdonasi,red). Ayomi mereka yang tangannya dibawah," ajak Kadis Sosial Irwan Suwandi. 

Dikatakan, pengentasan kemiskinan memang menjadi tanggungjawab dari negara sesuai amanat konstitusi, akan tetapi masalah kemiskinan tidak akan pernah selesai tanpa melibatkan partisipasi masyarakat. 

"Mengatasi kemiskinan sebenarnya gampang. Ajak orang kaya disekitar kita untuk bantu orang miskin. Satu keluarga kaya mengayomi satu keluarga miskin, Insyaallah kemiskinan bisa segera berkurang dari daerah kita," ujar mantan Kabag Kesra Setdako Payakumbuh ini. 

Ditambahkan, perbandingan antara jumlah Si Kaya dan Si Miskin disuatu daerah sejatinya lebih banyak orang kaya. Cuma bagaimana cara menumbuhkan kesadaran dan kemauan orang-orang kaya ini agar dermawan itulah yang perlu dicarikan solusinya. 

"Angka kemiskinan kita di Kota Payakumbuh hanya sekitar 6 persen. Artinya ada 94 persen warga yang tidak miskin atau mampu. Jika 94 persen ini bersedia berdonasi dan membantu yang 6 persen, maka angka kemiskininan akan cepat menurun bahkan habis," kata Irwan berapi-api. 

Kadis Irwan mengutip sejarah hilangnya kemiskinan di zaman khalifah Umar Bin Abdul Aziz. Diceritakan, pada masa tersebut, Khalifah Umar tidak menemukan satupun warganya yang berhak menerima zakat. 

"Optimalisasi pembayaran zakat dari Si Kaya sejatinya adalah solusi mengatasi kemiskinan didaerah kita. Pemerintah tak perlu repot-repot menganggarkan trilyunan rupiah untuk program kemiskinan. Cukup optimalkan saja zakat orang kaya. Cuma sayang, potensi zakat yang terkumpul masih dibawah 10 persen," tutur Irwan.

Dikatakan, terbentuknya komunitas Tangan Diatas Kelurahan Balai Jaring, merupakan sebuah langkah nyata untuk mengoptimalkan zakat orang-orang kaya disana. 

"Transfer pendapatan orang kaya ke orang miskin melalui Komunitas Tangan Diatas Kelurahan Balai Jaring ini insyallah akan menekan angka kemiskinan di kelurahan kita. Jalankanlah ini secara istiqomah, Insyaallah nanti kita akan saksikan capaian keberhasilannya," pungkas Irwan. 

Penyuluhan Sosial Keliling sendiri merupakan program Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat yang dilakukan di seluruh kelurahan se Kota Payakumbuh. Peserta penyuluhan terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat kelurahan yang diharapkan akan menjadi motor penggerak usaha-usaha kesejahteraan sosial di kelurahan tersebut. 

Turut hadir dalam penyuluhan tersebut, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat Arry Yuswandi didampingi Kabid Zulfiar. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top