Padang-sumateraline.com-Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) gelar Rapat Kerja Daerah tahun guna menyongsong Pileg 2024 mendatang.

Alek Indra Lukman Ketua DPD PDIP Sumbar menjelaskan, mulai membuka penjaringan dan seleksi bakal calon legislatif yang hendak bertarung pada Pileg 2024 mendatang.

Masih kata dia, proses penjaringan dan seleksi bakal calon legislatif PDIP pada tahun ini dilakukan secara online dan terbuka di segala tingkatan.

"Terkait dengan penyusunan bakal calon menghadapi pileg 2024. PDIP perjuangan telah membuat sistem pendaftaran caleg secara online untuk membuka pintu yang seluas-luasnya bagi masyarakat umum untuk bisa mendaftar sebagai caleg PDIP " ujarnya  Sabtu, (17/09/2022).

Alex juga menyampaikan, DPD PDIP Sumbar juga akan segera merumuskan
daftar nama Bakal Calon Legislatif (Baceleg) sementara yang akan diajukan untuk diseleksi langsung oleh DPP PDIP.

Ia menjelaskan, sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan DPP PDIP , setiap pengurus DPD PDIP diseluruh Provinsi diminta untuk mengajukan nama bacaleg PDIP sebanyak dua kali jumlah kuota yang tersedia di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing.

"Jadi misalnya jika di dapil Sumbar 1 ada 7 kursi, maka kami akan mengajukan sebanyak 14 nama Balaceg yang akan diseleksi oleh DPP partai," terangnya.

Sedangkan mekanisme seleksi Bacaleg, dijelaskannya, sepenuhnya dilakukan oleh DPP partai dengan mempertimbangkan basis dan potensi massa masing-masing bacaleg.

Lebih jauh, Alex mengungkapkan bahwasanya pada Pileg 2024 mendatang, PDIP Sumbar memasang target minimal untuk bisa mendudukan satu orang kadernya di setiap tingkatan Dapil.

"Di Sumbar ini mimpi kami sederhana, satu kursi per dapil itu adalah target yang wajib terpenuhi, jika kemudian lebih dari satu per dapil maka itu adalah kemenangan," ucapnya.

Meski pada Pileg 2019 silam jumlah kursi PDIP di DPRD Sumbar sempat tergerus sebanyak dua kursi. Namun Alex optimis bahwa PDIP Sumbar bisa meraih hasil gemilang pada Pileg 2024 mendatang.

Ia beralasan, perolehan suara PDIP Sumbar di Pileg 2019 lalu, sangat terpengaruh dengan kontestasi Pilpres yang ketika itu memang pertama kalinya digelar secara serentak.

"Pemilu 2019 kemarin menjadi pengalaman pertama karena pemilu dan pileg dilaksanakan secara serentak. Aura pilpresnya sangat terasa sehingga masyarakat tidak lagi tertarik bicara pileg," sebutnya.

"Euphoria pilpres berimbas terhadap hasil pileg. Meski dua kursi DPRD Sumbar PDIP hilang, tapi dibalik itu semua, kondisi serupa dialami juga oleh partai lainnya di seluruh Indonesia," sambungnya.

Ia mencontohkan dengan hilangnya 8 kursi PAN di Jawa Tengah serta 2 kursi Gerindra yang hilang di Nusa Tenggara Timur. Sehingga menurutnya fenomena tergerusnya kursi ataupun suara merupakan hal yang biasa dalam realitas politik.

" Jadi fenomena aura pilpes yang sangat dominan terhadap pileg ini tidak hanya terjadi di Sumbar namun juga terjadi di seluruh Indonesia. Apalagi di tahun 2019 itu adalah pertama kalinya Pileg dan Pilpres digelar serentak," tambahnya.

Sedangkan pada Pileg 2024 mendatang, Alex memprediksi bahwasanya setiap partai peserta pemilu relatif sudah sama-sama memiliki pengalaman dan strategi guna menghadapi pelaksanaan Pilpres dan Pileg yang digelar serentak. 

Sementara itu Sekretaris DPD PDIP Sumbar, Sutan Riska menjrlaskan bahwa raker kali ini lebih menguatkan internal partai agar lebih siap menghadapi Pemilu serentak pada tahun 2024.

Semoga dengan telah terlaksananya konsilidasi ini bisa membawa perubahan dengan kematangan yang telah PDIP lakukan selama ini,  tutup Bupati Dharmasraya tersebut. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top