Payakumbuh, SUMATRALINE — Kolaborasi dengan Pemko Payakumbuh, Program Studi (Prodi) D3 Kebidanan Bukittinggi Poltekkes Kemenkes Padang, laksanakan penelitian dalam rangka mewujudkan program inovatif sebagai upaya pencegahan stunting di Payakumbuh.

Ketua Prodi D3 Kebidanan Bukittinggi Poltekkes Kemenkes Padang Siti Khadijah mengatakan, berdasarkan penelitian yang berjudul "Analisis Determinan Stunting dan Model Pemberdayaan Perempuan Budaya Minangkabau sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Kota Payakumbuh" maka dilakukan pelatihan kepada kelompok pemberdayaan perempuan.

"Melalui gerakan Bundo Manyapo ini, kita berikan pelatihan pemberdayaan di Kelurahan Padang Tinggi Piliang. Ini sebagai bentuk nyata penguatan komitmen perempuan berbasis kearifan lokal," kata Ketua Prodi D3 Kebidanan Bukittinggi Poltekkes Kemenkes Padang Siti Khadijah saat memberikan pelatihan di Kantor Lurah Padang Tinggi Piliang, Jumat (28/10).

Wanita yang biasa disapa Gadis itu menyebut, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, dia bersama tim peneliti akan memberikan 10 modul materi kepada Bundo Kanduang Kelurahan Padang Tinggi Piliang sebelum nanti menyapa masyarakat sekitar terkait stunting ini.

"Kita akan berikan 10 materi, seperti pendampingan remaja, pendampingan masa pra konsepsi dan perencanaan kemahilan sehat, pendampingan ibu hamil, persiapan ibu bersalin, ASI Eksklusif, MP-ASI, pendampingan PUS untuk beraktif KB, pendampingan balita, penguatan peran posyandu dan penguatan peran serta masyarakat kader sebagai upaya pencegahan stunting," ucapnya.

"Kita akan terus berikan pendampingan, sampai Bundo Kanduang ini benar-benar paham cara mencegah terjadinya stunting di masyarakat. Dan nanti kita akan praktekkan langsung bersama ibu-ibu ini," tukuknya.

Sementara itu, Lurah Padang Tinggi Piliang Novi Indra menyambut baik dan mendukung program yang dilaksankan oleh Prodi D3 Kebidanan Bukittinggi Poltekkes Kemenkes Padang sebagai upaya pencegahan stunting di Payakumbuh khususnya di kelurahannya.

"Sesuai instruksi Pj. Wali Kota dalam penanganan stunting, kami sangat mendukung sekali kegiatan ini, dan diharapkan Bundo Kanduang bisa sharing bersama masyarakat. Sebab peran Bundo Kanduang di nagari sangat besar dalam mengedukasi anak kemenakannnya," ujar pria yang akrab disapa Abenk itu.

Dia juga mengatakan, di wilayahnya terdapat tujuh orang anak yang berpotensi stunting. Dan semuanya telah mendapat penanganan dari kelurahan untuk melengkapi kecukupan gizinya.

"Ketujuh anak ini selalu kita pantau, dan selalu kita berikan asupan gizi tambahan seperti susu, telur, biskuat vitamin dan sebagainya agar angka stunting di kelurahan kita tidak ada lagi," imbuhnya.

"Terimakasih kami ucapkan untuk Prodi D3 Kebidanan Bukittinggi Poltekkes Kemenkes Padang yang telah memberikan pemaham stunting disini. Mudah-mudahan tidak hanya disini, angka stunting di Payakumbuh tidak ada lagi," pungkasnya.

Kegiatan itu juga dihadiri ketua LPM Padang Tinggi Piliang Dalsisup beserta jajaran dan tim peneliti Prodi D3 Kebidanan Bukittinggi Siti Khadijah, SSIT, M.Biomed,  Lisma Evareny, MPH, Meilinda Agus, M.Keb dan Sania Lailatu Rahmi, M.Tr.Keb. (Humas)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top