Firman Sikumbang,
Ketua GIAN Sumbar
Bahaya Besar
Tengah Mengancam

GEMPAR soal temuan Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan (PPATK) seputar perputaran uang bisnis
narkoba di Indonesia yang sudah mencapai Rp 400 Triliun
sepanjang 2016 hingga 2021 membuat Ketua Gerakan Indonesia
Anti Narkona (GIAN) Sumbar, Firman Sikumbang, meradang.

Malah aktivis anti narkoba itu melihat, ini sebagai salah satu
bahaya besar yang tengah mengancam Indonesia. “Perlu diingat, untuk menghancurkan sebuah bangsa bisa dengan
menghancurkan kebudayaan, ekonomi, dan agama, sekarang kita sedang
dihancurkan. Ini sebuah
bahaya besar yang tengah
mengancam,” ujar Firman Sikumbang dalam sebuah wawancara dengan Indonesia Raya, sambil sarapan pagi di kantin KNPI Sumbar.

Firman Sikumbang yang juga menjabat Pemimpin Redaksi
Majalah Tribrata Polda Sumbar ini lebih jauh mengingatkan,
bahwa sekarang kita sedang dihancurkan dengan tindakan
destruktif narkoba. Maka, katanya lagi, kita harus waspada dan
menjadikan narkoba sebagai musuh bersama yang harus kita
enyahkan. “Narkoba dari ajaran agama apa pun tidak
dibenarkan, dan dari kesehatan memiliki daya rusak yang
ampuh, secara kebudayaan kita menghimbau generasi muda
untuk mengharamkan narkoba ini,” kata aktivis anti narkoba
yang berani berkata pedas ketika melihat kasus narkoba
melintas di hadapan matanya.

Kepada petugas keamanan, lelaki parlente itu berpesan,
untuk mengingat kepentingan negara. Oleh karena itu, katanya
lagi, peredaran narkoba dengan perputaran uang berdasarkan
laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) yang sudah mencapai Rp 400 Trilun itu harus
diberantas habis. 

Kepada ulama, ia juga berpesan agar pada
setiap khotbah-khotbah di masjid dijelaskan bahaya-bahaya
yang akan diakibatkan oleh narkoba. “Khusus di Sumbar,
tungku tigo sajarang-ninik mamak, cerdik pandai, ulama-untuk
bertindak tegas. Jangan hanya bicara politik melulu,” ketus pria
tampan ini rada meninggi.

Firman, begitu Firman Sikumbang acap disapa, melihat,
peredaran narkoba yang sudah begitu massif di Indonesia
memerlukan perhatian khusus dari pemerintah. “Penegakan
hukum terhadap tindak pidana penyalahgunaan narkoba harus
tegas, mengingat kondisi peredaran narkoba di Indonesia sudah
sangat mengkhawatirkan dan dapat dikatakan telah darurat
narkoba,” papar orang number one di GIAN (Gerakan Indonesia
Anti Narkoba) Sumbar ini.

Di penghujung wawancara singkatnya dengan Indonesia
Raya, Ketua GIAN Sumbar itu mengatakan ada narkoba dari
Cina-dari segi jaringan dan distribusi tentu butuh kapal laut
atau pesawat udara. Dari analisis sederhana kita, katanya lagi,
yang bisa melakukan itu tentu orang-orang yang sangat teratur.

“Perlu diingat, para pengedar narkoba yang bermotif mencari
uang, padahal sebenarnya mereka sedang dijadikan alat untuk
merusak generasi muda. Artinya, motifnya bukan uang, tapi dia
dipancing dengan uang,” ujar Firman Sikumbang yang
mengaku sebagai pengagum berat kejujuran, kesederhanaan,
dan keberanian melawan ketidakadilan dan ketidakbenaran
mantan Kapolri Jenderal (Pol) Hoegeng ini.
 (Harianof)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top