Tanah Datar, SUMATRALINE — Salah seorang warga Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar, Marsuddin (64) merupakan pensiunan yang sebelumnya  bertugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Camat Sungai Tarab. Marsuddin sudah menjadi peserta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) semenjak masih PT. (Persero) Askes yang sekarang sudah menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. 

Semasa aktif sebagai PNS dulu, Marsuddin jarang sekali memanfaatkan pelayanan Kesehatan pakai kartu Askes, semenjak pensiun pada awal tahun 2014 silam barulah Marsuddin mulai menggunakan fasilitas Kesehatan yang waktu itu berbarengan dengan perubahan PT. (Persero) Askes menjadi BPJS Kesehatan. 

"Pada akhir tahun 2014, saya mulai merasakan kondisi badan saya menurun, kepala sering sakit dan badan sering pegal-pegal. Terpikirlah saat itu ingin menggunakan kartu Askes (yang belum saya ganti) untuk dipakai berobat ke puskesmas atau rumah sakit. Dari cerita orang-orang mengatakan pengurusan ke kantor BPJS Kesehatan ribet dan antriannya Panjang. Setelah saya datang ke kantor BPJS Kesehatan, saya melihat begitu ramainya masyarakat disana. Saya dihampiri oleh salah seorang satpam yang bertugas sambil mengatakan “Selamat pagi bapak, ada yang bisa kami bantu ?”.

Saat itu Marsuddin menjelaskan maksud kedatangannya ke Kantor BPJS Kesehatan untuk merubah data dari PNS aktif menjadi pensiunan. “Petugas satpam maupun pegawai  BPJS Kesehatan melayani saya dengan sangat baik, memberikan penjelasan dan apa-apa saja yang harus saya lengkapi. Beberapa hari kemudian saya dating lagi dengan membawa persyaratan untuk perubahan data saya, hari itu juga proses perubahan data sudah selesai dan kartu saya bisa dipergunakan dengan data yang sudah benar”, jelasnya.

Lebih lanjut, Marsuddin menyampaikan dirinya sering memanfaatkan fasilitas JKN untuk berobat ke poli penyakit dalam dengan diagnose hipertensi. “Dengan kondisi yang semakin tua, kekuatan fisik saya makin melemah, saat itu lah badan saya sering terasa sakit dan kepala sering sakit. Beruntung saya menjadi peserta JKN BPJS Kesehatan, semua biaya sudah ditanggung, mulai dari pemeriksaan dengan dokter sampai pemeriksaan darah, rontgen dan EKG”, tuturnya saat dijumpai awak media ungkap Marsuddin di RS. Fadhilla Batusangkar, Rabu (16/11/2022).

Marsuddin disarankan berobat secara rutin untuk mengobati penyakit hipertensi yang dideritanya. Berdasarkan pengakuan Marsuddin, ia merasa manfaat yang sudah diterimanya dari program ini besar sekali.

"Banyak isu-isu tentang pelayanan JKN yang kurang baik pada awal perubahan menjadi BPJS Kesehatan, tapi kini semua sudah terbantahkan karena saya membuktikan sendiri selaku pengguna manfaat dan semuanya memuaskan," jelas Marsuddin.

Menurut Marsuddin, dengan hadirnya Program JKN, masyarakat yang sakit tidak perlu berutang atau menjual harta benda yang dipunya untuk berobat. Selama ini, orang juga enggan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit dan memilih berobat kampung atau membeli obat di warung. Bahkan, sebagian dari mereka ada yang memilih tidak berobat sama sekali karena dihantui besarnya biaya pengobatan.

"Masyarakat harus sadar akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan dengan mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Tapi, tentu harus rutin membayar iurannya, jangan sampai menunggak. Semoga dengan rutinnya masyarakat membayar, BPJS Kesehatan dapat memberikan pelayanan yang makin baik lagi,” tutup Marsuddin.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top