Tanah Datar-sumateraline. com (03/12-2022) 

Tujuan dari Kongres Bundo Kanduang se-Dunia ini untuk mencapai tewujudnya peranan dan fungsi perempuan serta generasi muda, sesuai dengan tatanan adat budaya di Minang Kabau. Kemudian untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan Adat Basandi Syara' Syara' Basandi Kitabullah (ABS SBK) serta mewariskan adat budaya dan memperkuat kedudukan Bundo Kanduang dalam lingkungan keluarga. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua pelaksana Kongres Bundo Kaduang Ny. Lise Eka Putra di halaman Istana Basa Pagaruyung Batusangkar yang dihadiri Wakil Gubernur Sumbar Audi Joinaldy, Bupati Tanah Datar Eka Putra, Wabup Richi Aprian, Bupati/Wali Kota se- Sumatera Barat dan Bundo Kanduang dari berbagai Negara pada Sabtu (03/12) 

Diterangkan Ny.Lise, dalam kegiatan kongres pertama Bundo Kanduang se Dunia Tahun 2022 diikuti 1.015 peserta. 

"Sebanyak 7 orang Bundo Kanduang berasal dari Australia, Inggris dan Belanda, 216 orang dari Sumbar, DKI Jakarta, Lampung, Jawa Barat, Banten, Jambi, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatra Utara, 25 orang pengurus Bundo Kanduang Provinsi Sumbar, 139 Bundo Kanduang se Sumbar, 628 orang terdiri dari penasehat, pengurus Bundo Kanduang Kecamatan, nagari, dan peserta parade jamba," sampainya. 

Ditambahkan Ny. Lise, selepas pembukaan Kongres di Istano akan dilanjutkan dengan seminar di Gedung Nasional esok hari dan di hari terakhir peragaan tradisi adat 'Managua" di Istano Silinduang Bulan. 

Sementara ketua Perkumpulan Bundo Kanduang Raudha Thaib menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Tanah Datar yang melaksanakan kegiatan Kongres Bundo Kanduang. 

"Bundo kanduang sebuah organisasi resmi yang telah diakui Kementerian Hukum dan HAM RI. Dan atas nama Perkumpulan Bundo Kanduang, Saya menyampaikan terima kasih atas gagasan dari Pak Bupati, dukungan panitia dan semua pihak atas terselenggaranya kegiatan ini," sampainya. 

Sebelumnya Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE. MM pada sambutannya, menyampaikan selamat datang kepada seluruh Bundo Kanduang se Dunia yang berkesempatan hadir, bahkan hadir secara mandiri ke Tanah Datar. 

"Bundo kanduang yang hadir ada dari Australia, Inggris dan Belanda, serta dari Kota di Indonesia seperti Banten, Lampung, Jambi, Bengkulu, Riau, Sumatra Utara dan beberapa daerah lainnya. Tentunya juga dihadiri Bundo Kanduang dari Kabupaten/kota se Sumatra Barat. Selamat datang, semoga betah di Tanah Datar Luhak Nan Tuo, mohon maaf kalau ada kekurangan dalam penyambutan kami," katanya. 

Bupati Eka juga berharap, dalam acara kongres Bundo Kanduang yang baru pertama dilaksanakan memberikan sesuatu produk yang bisa ditinggalkan di Tanah Datar. 

"Salah satu produk yang hendaknya dicapai adalah segera didirikan Museum Bundo Kanduang. Dan kami Tanah Datar yang merupakan Luhak Nan Tuo siap mendukung pendirian Museum itu di Tanah Datar," ujar Eka. 

Dikatakan Eka lagi, Museum Bundo Kanduang sebagai bentuk wadah pembelajaran bagi generasi tentang peranan Bundo Kanduang dalam tatanan adat Minangkabau. Bundo kanduang tidaklah sama dengan perempuan pada umumnya, inilah tugas kita bersama menjaga generasi-generasi kita apalagi di zaman yang semakin canggih, zaman digital ini. 

"Kita bersama-sama tahu Bundo Kanduang dalam adat Minangkabau memiliki posisi dan kedudukan sosial yang tinggi dan sangat penting yaitu sebagai penurut keturunan pewaris sako dan pusako, penyimpan hasil ekonomi, pemilik rumah dan penentu keputusan dalam musyawarah. Karena itu saya berharap  kongres ini berjalan dengan baik dan kami pemerintah Tanah Datar bersama tokoh-tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, DPRD siap melaksanakan hasil dari Kongres Bundo Kanduang sedunia ini," sampainya. 

Terakhir, Bupati Eka juga menyampaikan selamat untuk mengikuti kongres kepada seluruh Bundo Kanduang yang bakal dilaksanakan selama 3 hari ke depan. 

Turut hadir Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian bersama istri, anggota DPRD Provinsi Sumbar, Wakil Bupati Agam dan perwakilan Bupati/Walikota se Sumbar, ketua DPRD Tanah Datar bersama istri, yang Daulat Dipertuan Agung Rajo Alam Pagaruyung Sutan Muhamad Farid Thaib, Forkopimda Tanah Datar beserta istri, Sekda Tanah Datar bersama OPD, Ketua LKAAM Tanah Datar, penasehat Bundo Kanduang se Sumbar dan seluruh tamu undangan lainnya. (*/(007-n) 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top