Payakumbuh, SUMATERALINE — Inovasi program yang digagas oleh Penjabat (Pj) Walikota Rida Ananda dalam penanganan Stunting di kota Payakumbuh sangat berdampak besar dalam menekan angka terhadap balita yang terindikasi Stunting, hal ini bisa dilihat dari penurunan angka balita yang terdampak indikasi Stunting di kota Payakumbuh.

Dalam menekan angka terhadap penurunan balita Stunting, orang nomor satu di lingkup pemerintah kota Payakumbuh itu “terbitkan” program bapak asuh bagi seluruh jajarannya. Tidak hanya bagi jajaran, Rida Ananda juga turut menghimbau kepada para pengusaha beserta kelompok dan organisasi yang ada untuk ikut bergandeng tangan dalam membangun kota Payakumbuh bersama terutama salah satunya dalam penanganan Stunting.

Kotak Infaq seribu sehari yang berada di kantor walikota Payakumbuh 


“Tidak hanya program bapak asuh, jajaran OPD di lingkup pemerintah kota Payakumbuh dan beberapa pengusaha yang ada telah membuat program seribu sehari. Dimana uang yang terkumpul itu akan digunakan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan anak balita terindikasi Stunting,” beber Rida. 

Hingga diawal tahun 2023, Pemerintah Kota Payakumbuh dibawah komando Rida Ananda telah melakukan program dan kegiatan secara masif guna dapat menekan anak Stunting di kota Payakumbuh.

“Alhamdulillah, baik itu pengusaha, kelompok ataupun organisasi telah turut berperan aktif bersama Pemko Payakumbuh dalam bahu-membahu mengentas Stunting di kota Payakumbuh,” ungkap Rida.

Bersama organisasi HBT, Pj. Walikota Rida Ananda saat hantarkan langsung bantuan untuk balita terindikasi Stunting 


Sebelumnya, dalam menjalankan agar program berjalan dengan maksimal, Pemko Payakumbuh membentuk dan mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang secara struktural, langsung ditunjuk sebagai ketua pelaksana yakni Pj. Walikota Payakumbuh Rida Ananda.

Ketua pelaksana TPPS kota Payakumbuh saat dihubungi terpisah mengatakan penurunan stunting tidak dapat serta merta langsung tetapi secara bertahap harus dilakukan pembinaan sejak dini. Meskipun angka prevalensi di Kota Payakumbuh sudah mulai mendekati target nasional, Pj. Walikota Payakumbuh itu mengingatkan agar tidak tidak meremehkan namun tetap disiplin melakukan pencegahan.

“Berdasarkan hasil SSGI tahun 2022 prevalensi stunting Kota Payakumbuh yakni 17,8 persen turun 2,2 persen dari tahun 2021 yang berada pada angka 20 persen,” ungkap Rida kepada media, Kamis (23/2).

Dilanjutkannya, secara e-PPGBM saat ini angka Stunting kota Payakumbuh masih diangka 304 balita terindikasi Stunting, dan data terbaru akan keluar bulan Maret mendatang,” terangnya.

Rida Ananda sampaikan jika kepala Bappeda kota Payakumbuh Yasrizal selaku pimpinan sekretariat TPPS Kota Payakumbuh telah mempersiapkan dan menyusun 8 (delapan) aksi konvergensi stunting tahun 2023 dan persiapan penilaian kinerja stunting tahun 2022 kota Payakumbuh.

Rapat di sekretariat TPPS (Bappeda kota Payakumbuh)


“Dalam mengawal 8 aksi konvergensi ini merupakan tugasnya Bappeda,” kata Rida.

Adapun untuk 8 aksi konvergensi Stunting yang dikeluarkan Bappeda kota Payakumbuh, yakni ;

1. Analisis situasi,

2. Rencana Kegiatan,

3. Rembuk stunting,

4. Perwako tentang peran desa/kelurahan,

5. Pembinaan KPM,

6. Sistem Manajemen Data,

7. Pengukuran dan publikasi, dan

8. Reviu kinerja tahunan.

Stunting memiliki dampak yang sangat besar pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.

Bersama Camat Latina, Pj. Walikota Rida Ananda hantarkan bantuan untuk anak terindikasi Stunting 


Dalam pencegahan dan penurunan angka Stunting, Rida mengatakan hal yang harus diperhatikan ialah terdapatnya sanitasi yang baik, air yang bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi, dan utamanya pemamahan secara baik, serta kepedulian masing-masing individu, masyarakat untuk mengoptimalkan perannya dalam upaya penanggulangan Stunting.

“Dan untuk masalah gizi ini tentu harus menjadi prioritas kita semua yang tidak boleh kita abaikan. Dimana pemerintah daerah disini berkewajiban untuk menjamin kecukupan gizi masyarakat,” ungkap mantan kepala Bappeda kota Payakumbuh itu.

Diakhir penyampaiannya, orang nomor satu di lingkup pemerintah kota Payakumbuh itu juga turut menghimbau dan mengajak kepada seluruh masyarakat kota Payakumbuh bersama-sama dalam bergandeng tangan guna mencegah stunting, sehingga kota Payakumbuh ditahun 2024 terbebas dari Stunting sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo,” tukas Rida. 


#liputankhususpemerintahkotapayakumbuh

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top