‎Sawahlunto -  Pagi yang sejuk di Sawahlunto, Rabu (3/9/2025), terasa lebih bermakna. Sebelum azan Subuh berkumandang, jamaah mulai memenuhi Masjid Agung Nurul Islam di Kelurahan Kubang Sirakuk Utara, Kecamatan Lembah Segar. Mereka hadir bukan hanya untuk beribadah, tetapi juga merasakan kehangatan kebersamaan dalam Gerakan Subuh Berjamaah yang dipimpin langsung oleh Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA.
‎Kehadiran Kapolda didampingi Kapolres Sawahlunto, AKBP Simon Yana Putra, serta pejabat utama Polda dan Polres, membawa suasana penuh keakraban. Senyum dan sapaan hangat Kapolda, disertai jabat tangan dengan jamaah usai salat, memperkuat pesan bahwa Polri adalah bagian dari umat.
‎Kapolda: Jaga Persatuan, Lawan Provokasi
‎Dalam tausiyah singkat usai salat, Kapolda Gatot menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ritual ibadah, melainkan momentum mempererat silaturahmi dan ukhuwah islamiyah. Ia mengajak masyarakat menjaga persatuan dan tidak terprovokasi isu yang bisa memecah belah.
‎“Kita harus jaga kerukunan dan gunakan masjid sebagai pusat persatuan umat. Keamanan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya tegas.
‎Kapolres: Momentum Pendekatan Humanis
‎Kapolres Sawahlunto, AKBP Simon Yana Putra, menyebut kegiatan ini sebagai momentum penting yang mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat. “Kehadiran Kapolda di tengah-tengah kita jadi motivasi besar. Kami berkomitmen melanjutkan pendekatan humanis dan religius agar Sawahlunto tetap aman dan damai,” katanya.
‎Antusiasme Warga dan Nuansa Kekeluargaan
‎Warga menyambut hangat kehadiran Kapolda dan jajaran. Beberapa tampak terharu karena baru pertama kali melihat langsung figur pimpinan Polda hadir di momen ibadah. Tokoh masyarakat memuji kepedulian Polri yang hadir sebagai sahabat umat, bukan sekadar pengawal keamanan.
‎Anak-anak dan remaja masjid pun antusias bersalaman dan mengabadikan momen, menegaskan bagaimana kegiatan keagamaan mampu menjadi jembatan keakraban antara aparat dan masyarakat.
‎Sinergi Spiritual dan Keamanan
‎Gerakan Subuh Berjamaah ini bukan hanya soal ibadah, tapi juga strategi Polri memperkuat pendekatan humanis melalui kehadiran nyata di ruang-ruang publik spiritual. Polri hadir secara utuh, mengedepankan prinsip Presisi: prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
‎Harapan untuk Tradisi Positif
‎Menutup kegiatan, Kapolda dan Kapolres berharap Gerakan Subuh Berjamaah ini terus berlanjut, bukan hanya sebagai seremonial, tapi sebagai tradisi yang memperkuat harmoni di Sawahlunto.
‎(**)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top