Bencana Alam Lumpuhkan Produksi Air Bersih Padang, Perumda : Pemulihan Terus Dilakukan
Padang – Curah hujan ekstrem yang melanda Kota Padang dalam beberapa hari terakhir telah memicu krisis pasokan air bersih. Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Air Minum Kota Padang terpaksa menghentikan sementara proses produksi di sejumlah Instalasi Pengolahan Air (IPA) karena lonjakan drastis tingkat kekeruhan (turbidity) pada sungai-sungai sumber air baku.
Penghentian operasional ini berdampak langsung pada terganggunya distribusi air ke banyak pelanggan di berbagai wilayah, yang mengalami penurunan tekanan hingga penghentian total aliran.
Kasubag Humas Perumda Air Minum Kota Padang, Adhie Zein, menyampaikan bahwa intensitas hujan yang terus-menerus telah menghanyutkan sedimen, lumpur, dan material longsoran dari kawasan hulu sungai dalam jumlah besar.
"Tingkat kekeruhan yang kami terima dalam dua hari terakhir meningkat lebih dari beberapa kali lipat dari kondisi normal," terang Adhie Zein, mengutip pesan dari Direktur Teknik Perumda, Andri Satria, pada Jumat (21/11/2025).
Andri Satria menegaskan bahwa penghentian produksi adalah langkah krusial yang tidak terhindarkan. Hal ini dilakukan demi:
Menjaga keamanan instalasi dari risiko kerusakan peralatan akibat air baku yang terlalu kotor.
Memastikan kualitas air yang diproduksi tetap memenuhi standar kesehatan, meskipun dalam jumlah terbatas.
Air baku dengan tingkat kekeruhan yang terlalu tinggi tidak dapat diproses secara aman oleh sistem filtrasi yang ada, sehingga produksi akan berisiko merusak mesin dan menghasilkan air yang tidak layak konsumsi.
Infrastruktur Vital Ikut Terdampak Banjir
Selain masalah kekeruhan, banjir bandang juga menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur utama Perumda:
Intake tersumbat total oleh timbunan kayu, lumpur, dan batu.
Beberapa titik pipa transmisi air baku tertimbun material longsoran dan bahkan dilaporkan patah akibat kuatnya tekanan arus air.
Sejumlah pompa air mengalami kerusakan karena terendam banjir.
Upaya Pemulihan dan Imbauan Hemat Air
Tim teknik Perumda saat ini bekerja penuh, 24 jam sehari, menghadapi kondisi sulit di lapangan untuk melakukan perbaikan, termasuk membersihkan intake yang tersumbat, memperbaiki pipa yang rusak, dan mengecek ulang pompa yang terendam.
"Tim di lapangan menghadapi kondisi berat karena curah hujan masih terus berlangsung. Namun kami memastikan seluruh personel bergerak cepat untuk memulihkan layanan secepat mungkin," tambah Adhie Zein.
Perumda Air Minum Kota Padang memohon pengertian pelanggan, menegaskan bahwa gangguan ini adalah murni faktor alam. Produksi akan dinormalkan kembali secara bertahap begitu kualitas air baku di hulu sungai telah membaik dan memungkinkan peralatan beroperasi dengan aman.
Dalam menghadapi masa pemulihan ini, Perumda mengimbau seluruh pelanggan untuk menghemat penggunaan air, terutama bagi mereka yang masih memiliki cadangan air di penampungan, serta aktif memantau informasi terbaru melalui kanal resmi Perumda Air Minum Kota Padang.
(Dirgantara/SRP)
