Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proyek Jaringan Irigasi DI Batang Hari Tingkatkan Ketahanan Pangan ‎




‎Dharmasraya, Sumatera Barat – Komitmen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V), dalam pengembangan infrastruktur sumber daya air (SDA) di Kabupaten Dharmasraya terus terealisasi. Pembangunan sektor irigasi ini merupakan upaya strategis untuk mengatasi isu klasik ketersediaan air dan memperkuat ketahanan pangan di wilayah perbatasan Sumatera Barat–Jambi.
‎Rincian Teknis dan Pelaksanaan Proyek
‎Pada tahun anggaran 2025, BWSS V melanjutkan program rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi. Salah satu proyek kunci adalah Peningkatan Jaringan Irigasi DI Batang Hari (Paket 2).
‎Nilai Kontrak: Rp13.299.321.000
‎Penyedia Jasa Konstruksi: CV Jaya Visto Group
‎Nomor Kontrak: HK.02.03/03/SNVT-PPJA-WS-BH/IRRA/V/2025
‎Masa Pelaksanaan: 210 Hari Kalender (sesuai kontrak)
‎Unit Pelaksana: Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Wilayah Sungai (WS) Batang Hari.
‎Penanggung Jawab Lapangan: Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rahmadatul Hidayat, ST.
‎Meskipun menghadapi tantangan hidrologi berupa cuaca ekstrem dan intensitas curah hujan tinggi selama periode pelaksanaan, progres konstruksi proyek dilaporkan positif dan berada di jalur yang tepat untuk penyelesaian sesuai jadwal kontrak. Pekerjaan ini kini memasuki tahap akhir dan akan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan selama 365 Hari Kalender.
Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi

‎Proyek ini berfokus pada pekerjaan struktur saluran dengan material beton untuk meningkatkan efisiensi penyaluran air (Water Conveyance Efficiency) dan meminimalisir kehilangan air (Water Losses) akibat rembesan di saluran tanah.
‎Pembangunan struktur irigasi ini mencakup rehabilitasi dan peningkatan dimensi saluran dari jaringan utama (primer) ke saluran sekunder dan tersier. Perubahan bentang lahan dari semak belukar menjadi jalur beton yang terstruktur memastikan distribusi air irigasi berjalan secara gravitasi dengan lancar. Kualitas pekerjaan visual dinilai tinggi, dengan sambungan dan susunan beton yang presisi, menunjukkan kepatuhan terhadap spesifikasi teknis (Spektek) dan mutu konstruksi.
‎Dampak Fungsional dan Kesejahteraan
‎Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Batang Hari merupakan instrumen Pemerintah Pusat untuk optimalisasi fungsi Daerah Irigasi (DI). Dengan terjaminnya suplai air yang stabil dan terukur ke lahan pertanian, persoalan defisit air yang selama ini menghambat pola tanam petani dapat teratasi.
Dampak fungsional utama meliputi:
‎Peningkatan Indeks Pertanaman (IP): Petani kini memiliki potensi untuk meningkatkan frekuensi tanam dari sebelumnya (misalnya dari IP 100 menjadi IP 200) atau menerapkan pola tanam yang lebih efisien.
‎Peningkatan Produktivitas Lahan: Ketersediaan air yang optimal secara langsung berkorelasi dengan peningkatan hasil panen komoditas pertanian.
‎Peningkatan Aset Infrastruktur: Jaringan irigasi yang terbangun dengan standar teknis yang baik menjadi aset permanen dalam pengelolaan SDA, mendukung keberlanjutan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Dharmasraya.
‎Pengembangan infrastruktur ini menegaskan peran Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui penyediaan infrastruktur pengairan yang andal dan berkelanjutan.
(SRP)