Padang-sumateraline.com-Menjelang masuknya bulan suci ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi, masyarakat di Sumatera Barat yang beragama islam biasanya memiliki beberapa tradisi. Salah satunya adalah balimau. 

Balimau adalah sebuah tradisi mandi oleh masyarakat minang di kawasan tertentu, seperti di aliran sungai dan di tempat pemandian lainnya yang dalam pelaksanaannya ada yang menggunakan jeruk nipis.

Dimasa pandemi Covid-19 ini, dalam melaksanakan tradisi balimau di tempat pemandian tentu masih sangat tidak dianjurkan. Hal ini tentu dapat menjadi pemicu timbulnya penyebaran virus corona. 

Oleh karenanya, pihak kepolisian khususnya Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melaksanakan tradisi balimau di tempat-tempat pemandian yang biasa dilakukan  masyarakat. 

"Bapak Kapolda Sumbar mengharapkan untuk tidak ada keramaian, jadi untuk sifatnya seperti itu (balimau) diimbau untuk tidak melakukannya di tempat pemandian umum. Silahkan kalau ada kegiatan itu dilakukan di rumah saja," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu, S.Ik, Minggu (11/4).

Dirinya menyebut, petugas kepolisian juga akan diturunkan ke tempat-tempat yang biasa dijadikan sebagai lokasi favorit masyarakat untuk melakukan tradisi balimau. Jika masyarakat masih tetap membuat kerumunan di lokasi itu, akan dibubarkan oleh petugas.

“Nanti akan dijaga oleh petugas di lokasi-lokasi balimau, supaya tidak terjadi kerumunan dan pasti akan dibubarkan," ujarnya.

Ditambahkan, pihaknya berharap agar warga masyarakat di Sumbar dapat mengerti dengan kebijakan yang diambil oleh Polri dengan mengimbau untuk tidak berkerumun dalam situasi Pandemi Covid-19.

“Tujuannya untuk pencegahan supaya tidak makin banyak, karena Pandemi Covid-19 masih belum selesai," imbaunya.(*)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top