Padang- Ancaman gempa bumi yang disertai gelombang tsunami, menjadi bahaya yang tidak dapat diprediksi pada wilayah pesisir pantai Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

Untuk mengantisipasi risiko yang lebih besar, maka perlu diadakan pelatihan yang melibatkan sejumlah instansi, diantaranya TNI, POLRI dan BPBD Sumbar. 

Hal tersebut diungkapkan Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI  Arief Gajah Mada, saat membuka apel kesiapan latihan penanggulangan bencana alam korem/032  Wirabraja, Senin (6/8) di lapangan Yonif 133 Yudha Sakti Padang. 

" Sebagai penggagas pelatihan penanggulangan bencana alam, Korem 032/ Wirabraja berkomitmen untuk membantu pemerintah daerah dalam mejalankan tugas strategis Kodam I/BB, terutama dalam penanggulangan bencana alam, " katanya.

Ditekankan bahwa, peserta pelatihan mesti mencermati situasi dan kondisi untuk menghadapi perkembangan wilayah yang terletak pada garis kebencanaan. 

Berangkat dari hal ini, peningkatan kemampuan prajurit Korem032/Wirabraja harus dilaksanakan yang meliputi aspek komando pengendalian, prosedur bantuan administrasi hingga evakwasi.

" Mengingat pentingnya pelatihan ini,  diharapkan peserta melaksanakan sebaik-baiknya," tegasnya. 

Dia mengatakan peserta pelatihan harus mengikuti arahan penyelenggara,  sehingga mekanisme dan hasil yang dicapai dapat berjalan optimal. 

Disisi lain dia mengingatkan, bahwa saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19 dan para peserta harus mematuhi protokol kesehatan dan ketentuan dalam penanganan Covid-19.

" Para peserta harus tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan juga rajin mencucu tangan, " ingatnya. 

Pada kesempatan itu juga hadir, Kasiren Korem 032/Wbr dan Para Kasi Kasrem 032/Wbr beserta sejumlah instansi peserta pelatihan, terdiri dari TNI, POLRi, PMI serta BPBD Sumbar. (Penrem032)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top