
Payakumbuh, SUMATERALINE — Program MBG merupakan prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sejak awal masa pemerintahannya. Wali Kota Payakumbuh yang diwakili Plt. Asisten II bidang ekonomi dan pembangunan, Wal Asri ingin memastikan pelaksanaan program berjalan optimal mulai dari dapur hingga distribusi kepada peserta didik sekolah nantinya saat pelaksanaan program makan bergizi gratis.
Sambangi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Badunsanak Koto Baru yang berada di kelurahan Payobasung, kecamatan Payakumbuh Utara, Wal Asri ditemani rombongan dari komisi C DPRD Kota Payakumbuh.
Disela kunjungan, Wal Asri menyampaikan jika untuk bahan baku kebutuhan dapur MBG harus berasal dari hasil tani, peternakan, dan perikanan masyarakat daerah lokal. Dan petugas MBG harus memperhatikan nilai gizi, kebersihan, serta kesegaran dari makanan yang di berikan tersebut.
“jangan sampai makanan yang akan disalurkan ini malah banyak minyaknya. Dan makanan ini harus diperhatikan nilai gizinya." Kata Wal Asri, Kamis (3/7/2025).
Lebih lanjut, program MBG diharapkan tak hanya menyasar gizi anak-anak sekolah, tapi juga dapat membangkitkan perekonomian di sektor tingkat kelurahan. Dalam hal ini seluruh elemen harus terlibat aktif agar dapur MBG menjadi kekuatan ekonomi baru masyarakat lokal di Kota Payakumbuh,” ujar Wal Asri.
Melalui dapur MBG, Wal Asri sampaikan jika pemerintah daerah juga akan mendorong dalam terbukanya lapangan kerja baru dan juga penguatan terhadap ketahanan pangan berbasis lokal.
“seluruh kelurahan pasti mampu memanfaatkan program ini sebagai tonggak pembangunan ekonomi dari bawah,” imbuhnya lanjut.
Kunjungan ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota Payakumbuh mendukung program strategis nasional untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.
“sinergi pusat dan daerah sangat penting agar manfaat MBG benar-benar dirasakan masyarakat luas,” tegas Wal Asri.
Sementara itu, ketua komisi C DPRD Payakumbuh Fitrayanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) menghadirkan pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif karena memberdayakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga menciptakan lapangan kerja baru.
"Program MBG dirancang untuk memberdayakan UMKM dan ekonomi kerakyatan," katanya setelah ia bersama rombongan dari komisi C meninjau dan melihat dapur MBG.
Fitrayanto menyampaikan bahwasanya pemerintah menargetkan sebanyak 30.000 lebih dapur umum atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di seluruh Indonesia, dan diperkirakan dapat menciptakan sekitar 1,5 juta lapangan kerja baru, termasuk tenaga relawan, staf dapur, dan petugas satuan keamanan atau satpam.
Dengan begitu, Fitrayanto menilai hadirnya dapur MBG telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Dimana Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan kepada SPPG di dapur MBG,” ujarnya.
Ia meyakini program strategis nasional dari pemerintahan Prabowo-Gibran itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, kepala dapur MBG Badunsanak Koto Baru, Bonita dikesempatan berbeda sampaikan bahwa untuk jumlah porsi yang telah ia sediakan dari semenjak beroperasi lebih kurang 2900 porsi.
“Kurangnya jumlah porsi dari target dapur kita dikenakan sudah banyak anak sekolah tersebut yang sudah kelas 3. Dan mereka juga sudah memasuki masa libur sekolah,” ungkapnya.
Namun, untuk tahun ajaran baru Bonita ungkapkan jika akan mulai beroperasi pada tanggal 14 Juli 2025 mendatang.
“Alhamdulillah untuk tahun ajaran baru esok, dapur kita akan menyediakan porsi makan untuk sekitar 3700 an orang. Dan itu sudah masuk kategori dari B3, yakni busui, bumil dan balita,” sampai Bonita. (MC)
0 komentar:
Posting Komentar