Bukittinggi-sumatraline.com- Dalam rangka pengembangan desa wisata di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pengembangan Desa Wisata melalui Pendampingan Perguruan Tinggi Tahun 2020, bertempat di Aston Hotel Palembang, Sumatera Selatan (12/02/2020).
Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan Kemenparekraf RI, Wisnu Bawa Tarunajaya mengungkapkan, kemampuan untuk mengelola potensi daerah menjadi kawasan wisata perlu dilakukan dengan pengembangan wisata desa yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan kepariwisataan bagi masyarakat.
Oleh karena itulah, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan pembekalan untuk lembaga pendidikan yang siap untuk berperan aktif dalam mengembangkan dan mengelola desa yang awalnya biasa, menjadi desa wisata yang layak dikunjungi dan jadi tujuan para wisatawan.
Tujuan digelarnya pendampingan desa wisata ini menyadarkan masyarakat khususnya di Desa mengenai potensi daerah. Masyarakat harus tahu dan menggali apa saja potensi dan keunggulan di desa mereka yang bisa dikembangkan. Dengan hidupnya pariwisata di desa, tentunya dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat sekitar. Dimana roda perekonomian akan meningkat.
Sementara itu Kementerian Desa dan PTT Republik Indonesia melalui Kepala Badan Penelitian Pengembangan Pendidikan Pelatihan dan Informasi (BALILATFO) Eko Sri Haryanto menyampaikan, “kegiatan sosialisasi ini sebagai upaya untuk menggali potensi yang ada di masing-masing desa serta bisa diberdayakan untuk meningkatkan perekonomian desa. Khususnya dibidang pariwisata berikut potensi-potensi lainnya”, ujarnya.
“Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten sudah siap untuk melakukan pendampingan penataan dan untuk pengembangan, baik secara kebijakan maupun penganggaran. Salah satu program unggulan Kemendes PDTT yaitu BUMDes”, lanjutnya.
“Dengan munculnya Desa wisata di unit usaha pariwisata dapat menggerakkan ekonomi desa, meningkatkan PAD dan pendapatan masyarakat desa, itu semua dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Harapan kita, Dana Desa oleh Kemendes PDTT dapat menggerakkan ekonomi desa melalui sektor Desa Wisata di seluruh Indonesia. Terlebih lagi, Desa bisa berubah dari yang lambat pergerakannya menjadi maju dan mandiri,” harap Eko.
Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Mochammad Abdi mengungkapkan,
“Alhamdulillah ini merupakan kesempatan kedua yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia untuk terlibat pada program pengembangan Desa Wisata melalui program pendampingan oleh perguruan tinggi. Setelah sebelumnya pada tahun 2019 kita juga mendapat kesempatan, dan sekarang ditahun 2020 kembali dilibatkan”, ungkapnya.
“Pelaksanaan kegiatan pada tahun 2019 yang lalu merupakan wujud dari kerjasama dan totalitas dari segenap Civitas Akademika Fakultas Pariwisata serta dukungan penuh dari Pimpinan Universitas, serta supporting dari segenap mitra kerjasama Fakultas Pariwisata UMSB”, ujarnya.
“Pada awal periode kedua ini terlebih dahulu tentu kita akan melakukan evaluasi terhadap aktivitas dan kinerja yang telah dilaksanakan pada tahun 2019 yang lalu, serta membuat berbagai strategi baru yang kekinian sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan di tahun 2020 ini”, terangnya.
Fakultas Pariwisata Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat dengan dua Program Studi yang dimiliki yaitu Program Studi Diploma IV Perhotelan dan Program Studi Diploma IV Usaha Perjalanan Wisata merupakan jenjang pendidikan diploma yang bersifat vokasional, dimana dalam penerapan sistem perkuliahan kita memiliki komposisi pengajaran 40 % teori dan 60 % praktek, sehingga kompetensi lulusan memang dipersiapkan untuk menjadi generasi yang siap untuk menjadi pekerja yang kompeten dan profesional dan siap untuk membuka lapangan kerja, sehingga kegiatan-kegiatan seperti pendampingan desa wisata menjadi salah satu laboraturium alam bagi mahasiswa dan dosen dalam mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh, sekaligus sebagai media dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat. (R/rls)
0 komentar:
Posting Komentar